INDOSPORT.COM - Pelatih Arema FC Putri, Alief Syafrizal mengaku kecewa setelah pihak keamanan kembali memperlakukan Derby Jatim melawan Persebaya secara khusus, dalam laga kedua seri ke-4 Liga 1 Putri 2019, Minggu (17/11/19) hari ini.
Kekecewaan pihak Arema FC jelas soal gagalnya mementaskan permaiman ciamik di depan publik sendiri. Terlebih, Arema FC kembali menjadi tuan rumah pada seri ke-4 kompetisi Liga 1 putri setelah mendapat hak serupa di seri pertama lalu.
"Dibilang kecewa, ya kecewa. Karena pertandingan melawan Persebaya harus digelar tanpa penonton," bilang Alief Syafrizal.
"Tapi karena alasan keamanan juga. Kami menjalankan saja (keputusan Panpel)," pelatih Arema FC putri asal Gresik itu menambahkan.
Satu-satunya Derby Jatim di Liga 1 Putri itu memang mendapatkan perlakuan khusus dari segi keamanan. Hanya laga di seri ketiga di Stadion Cenderawasih Biak saja, laga antara Arema FC versus Persebaya putri digelar secara terbuka.
Pada seri pertama, Derby Jatim digelar di kawasan Militer tepatnya di Kompleks TNI Arhanud Kota Batu tanpa penonton. Hal serupa juga berlaku saat seri kedua di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.
"Bagi kami, sudah biasa kalau Derby Jatim digelar tanpa penonton. Seri lainnya juga begitu," tandas dia.
Namun pertimbangan keamanan, laga dirubah ke pukul 08:00 WIB dengan tempat yang dirahasiakan oleh Panpel, untuk menangkal potensi gangguan.