INDOSPORT.COM - Ada sedikitnya 3 pelatih sepak bola Indonesia pernah jadi korban kecopetan serupa yang dialami oleh juru taktik Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Para pelaku tindak kriminal nyatanya tak memandang bulu dalam melancarkan aksi. Hal tersebut tak lepas dari adanya kesempatan dalam kesempitan.
Tak hanya masyarakat biasa, tak jarang para artis, pengusaha, hingga tokoh olahraga pernah menjadi korban kecopetan oleh para oknum ini.
Melihat insiden tersebut ternyata insiden kecopetan pernah dialami oleh sejumlah pelatih sepak bola Indonesia. Berikut korbannya.
1. Yanuar Hermansyah
Asisten pelatih Arema FC Yanuar Hermansyah ternyata pernah menjadi korban kala kecopetan. Insiden pilu ini terjadi pada Juli 2019 silam.
Saat itu Yanuar Hermansyah tengah memimpin agenda uji coba di Stadion Gajayana kala bersua Persekam Metro FC. Yanuar harus kehilangan ponsel pribadinya.
Pasalnya Yanuar kala itu menaruh ponsel di dalam tas dan dikumpulkan di depan ruangan penjaga stadion. Namun saat itu tak ada penjaga seperti biasanya.
Hal tersebut membuat dirinya mengalami kerugian materil. Terlebih di dalam ponsel Yanuar berisi sejumlah kontak penting.
Selain Yanuar, tiga pemain seperti Ricky Ohorella, Sunarto, dan Zidane Palunda mengalami hal serupa. Keempatnya langsung melapor ke Polresta Malang.
2. Djadjang Nudrjaman
Kemudian ada pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman yang juga pernah mengalami insiden kecopetan. Hal itu terjadi pada 2018 silam.
Kala itu pria yang kerap disapa Djanur ini tengah pergi ke sebuah mal di kawasan Bandung. Sang istri memberikan tas yang berisi ponsel ke Djanur lantaran hendak masuk ke sebuah toko.
Lalu tiba-tiba saja Djanur dipepet oleh ibu-ibu tak dikenal padahal kala itu suasana mal tidak padat. Dengan sekejap ponsel Djanur dan sang istri raib.
Djanur pun langsung melapor ke pihak keamanan mal dan pelaku berhasil diamankan. Usai pelaku diinterogasi, ponsel Djanur dikembalikan.
3. Kas Hartadi
Kas Hartadi mengalami kecopetan di dalam bus Eka Mira Patas saat perjalanan pulang dari Surabaya (Jawa Timur) ke Solo (Jawa Tengah), Sabtu (16/11/19) malam.
Pelatih berusia 48 tahun ini tak ragu membagikan awal mula kejadian dirinya bisa kecopetan saat menggunakan moda transportasi umum.
"Saat itu saya naik bus Eka dari garasi jam setengah 11 malam, 30 menit kemudian berangkat dari terminal (Purabaya)," papar Kas kepada INDOSPORT, Senin (18/11/19).
Saat masuk Mojokerto dirinya tertidur dan bangun sampai Ngawi karena berhenti di rumah makan. Lalu istirahat kembali hingga Solo.
"Saya berhenti di perempatan Jebres dan ternyata dompet saya tidak ada. Saya akhirnya naik grab dan membayar di rumah," sambung Kas.
Berbagai surat penting seperti Surat Izin Mengemudi, Kartu Tanda Penduduk, hingga Anjungan Tunai Mandiri, serta uang sekitar Rp2 juta raib dicopet.
"Saya besok sudah berangkat ke Bali, satu-satunya identitas tinggal paspor yang ada. Makanya saya hari ini buat ktp baru dan sim. Mudah-mudahan tidak ada kendala,"
tutup Kas.