INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia mengukir prestasi gemilang di cabang olahraga sepak bola SEA Games 1991 di Filipina dengan meraih medali emas. Namun, di balik keberhasilan mengharumkan nama bangsa, Tim Garuda harus melalui perjuangan hebat sebelum berangkat ke Filipina.
Salah satu mantan pemain yang turut merasakan manisnya medali emas sepak bola SEA Games 1991 adalah Erick Ibrahim. Saat itu, Erick merupakan kiper kedua Timnas Indonesia setelah Eddy Harto.
Erick menuturkan, sebelum berlaga di ajang SEA Games 1991, para pemain Timnas Indonesia harus ditempa latihan fisik maha berat oleh pelatih Anatoli Polosin.
“Persiapan untuk SEA Games waktu itu tidak sebentar. Kami harus berlatih keras di bawah asuhan Anatoli Polosin, Vladimir Urin, dan Danurwindo.
“Latihan waktu itu gila-gilaan. Latihan kami waktu itu bukan strategi. Yang ditempa adalah fisik dan kekuatan. Satu bulan sebelum berangkat ke Filipina, kami latihan di Bandung. Pagi latihan di lapangan, siang di GOR, sorenya kami naik gunung. Itu gunung yang di Cimahi kami naiki,” cerita Erick Ibrahim kepada redaksi media olahraga INDOSPORT.
Meski harus ‘disiksa’ dengan latihan fisik esktra keras oleh pelatih Anatoli Polosin, tetapi hal itu sama sekali tidak menciutkan nyali para penggawa Timnas Indonesia. Hasil latihan keras itu membuat pemain-pemain Tim Garuda memiliki daya tahan mumpuni ketika berlaga di SEA Games 1991.
“Latihan fisik itu membuat stamina kami tidak cepat habis di lapangan. Di semifinal kami harus melalui perpanjangan waktu tetapi stamina kami tidak kendor dan kami bisa menang adu penalti. Di final menghadapi Thailand pun kita juga menang adu penalti,” tutur Erick Ibrahim.
Perjuangan keras Timnas Indonesia di bawah asuhan Anatoli Polosin akhirnya berbuah manis. Di partai final, Tim Garuda mempersembahkan medali emas bagi Indonesia setelah menang dramatis melalui adu penalti 4-3 (0-0) atas Thailand di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.