INDOSPORT.COM - Striker Timnas Indonesia U-23, Muhammad Rafli curhat mengenai perannya di lini depan. Rafli menegaskan ia tak terbebani meski menjadi satu-satunya pemain di lini depan skuat Garuda Muda untuk berpartisipasi di SEA Games 2019.
Pemain Arema FC itu telah belajar dari beberapa laga uji coba seperti saat lawan China, Yordania, Aran Saudi hingga Iran.
Rafli mengakui masih banyak kekurangan, namun hal itu bisa teratasi karena masih punya beberapa kali latihan sebelum bertanding perdana pada 26 November melawan Thailand di Grup B. Pemain 20 tahun itu siap bekerja sama dengan rekan-rekannya, menyesuaikan dengan instruksi pelatih Indra Sjafri.
"Tidak ada beban, normal saja, kan kami gantian (peran) juga tergantung pelatih. Dari coach Indra sih ngasih tahu dari laga kemarin lawan Iran masih banyak kekurangan dan perlu diperbaiki," ujar Rafli.
"Yang kurang secara pribadi seperti pergerakannya, kerja samanya karena masih banyak yang miss jadi di latihan nanti dikompakin lagi," imbuhnya.
Demi tampil apik di SEA Games 2019, Rafli mengaku banyak belajar dari striker senior, Beto Goncalves yang sempat dipanggil ke pemusatan latihan Timnas U-23. Selain itu, ada juga peran asisten pelatih, Kurniawan Dwi Yulianto yang kerap memberikan tips dan trik menjadi predator di kotak penalti.
"Beto juga kami sering ngobrol lalu ada coach Kurniawan yang sering sharing tentang apa yang kurang," urainya.
Pada skuat Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2019, Rafli tercatat sebagai satu-satunya striker murni, sehingga diharapkan menjadi predator ulung dalam urusan mencetak gol. Ia akan berkolaborasi bersama Osvaldo Haay, Witan Sulaeman, hingga Egy Maulana Vikri untuk mendobrak pertahanan lawan.