Liga Indonesia

Cekcok, Ferdinand Sinaga Tak Terima Perlakuan Panpel PSM Usai Lawan Persipura

Jumat, 22 November 2019 17:25 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Indra Citra Sena
© Media PSM Makassar
Ferdinand Sinaga, striker PSM Makassar, dalam pertandingan Shopee Liga 1 2019. Copyright: © Media PSM Makassar
Ferdinand Sinaga, striker PSM Makassar, dalam pertandingan Shopee Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM - Striker PSM Makassar, Ferdinand Sinaga, tak terima dengan perlakuan panitia pelaksana (panpel) lokal di akhir laga Shopee Liga 1 2019 melawan Persipura Jayapura di Stadion Andi Mattalatta, Senin (18/11/19).

Ferdinand terlibat insiden dengan ketua panpel, Ali Gauli Arief setelah peluit panjang berbunyi. Selebrasi gol membuka jersey kemudian menutup mata ditengarai sebagai penyebab keduanya cekcok.

Pasca-wasit meniup peluit panjang, Ferdinand Sinaga menyalami pemain lawan, lalu dua orang ofisial PSM Makassar menjemputnya di tengah lapangan. Dari bangku cadangan, telah nampak Ali Gauli Arief berdiri bersama sejumlah pihak keamanan.

Keduanya lantas bertemu di pinggir lapangan dan sempat adu mulut beberapa saat. Sebelum akhirnya Ali Gauli Arief yang juga manajer PSM U-20 itu mendorong dada pengoleksi delapan gol di Liga 1 2019.

Insiden di akhir laga itu pun membuat seisi stadion dan pemain serta ofisial Persipura Jayapura terperangah. Sebab, melibatkan dua sosok yang notabene merupakan bagian dari PSM Makassar.

Bahkan, sejumlah pemain PSM seperti Zulham Zamrun dan Rasyid Bakri juga tersulut emosi. Beruntung, pihak keamanan dengan sigap melerai dan Ferdinand Sinaga pun diamankan ke dalam ruang ganti.

Top skor PSM selama tiga musim berturut-turut ini menyebut insiden tersebut membuat dirinya kecewa. Apalagi, istri dan anaknya melihat langsung saat dirinya didorong oleh ketua panpel.

"Saya tidak terima diperlakukan seperti itu di depan anak dan istri serta banyak orang. Anak saya sampai trauma melihat ayahnya mendapat perlakuan seperti itu di hadapan banyak orang," cetus Ferdinand Sinaga, Kamis (21/11/19).

Pemilik nomor punggung enam di PSM Makassar ini menambahkan, insiden dorongan tersebut meninggalkan memori yang buruk dan trauma mendalam di benak kedua anaknya.