INDOSPORT.COM - Salah satu suporter Timnas Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan di Malaysia sebelum laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjelaskan kronologis kejadian.
Beberapa suporter Timnas Indonesia yang hadir ke Malaysia untuk menonton langsung pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 mengalami pengeroyokan oleh oknum suporter tuan rumah.
Salah seorang yang menjadi korban pun menjelaskan kronologis pengeroyokan itu terjadi. Korban yang juga merupakan suporter klub Liga 1 Semen Padang itu menjelaskan lewat akun Twitter SPARTACKS (Suporter Padang dan Anak RanTAu Cinta Kabau Sirah), @spartacks_spfc.
Menurut korban kejadian pengeroyokan terjadi sehari sebelum pertandingan, di jalan Alor menuju Bukit Bintang. Saat hendak meninggalkan jalan Alor sekitar pukul dua malam menggunakan taksi online, mereka dicegat segerombolan orang berbahasa Melayu.
Jadi kronologinya begini. Malam itu (sehari sebelum laga) sekitar pukul dua, setelah makan di jalan alor sama kawan-kawan. Saya, fuad dan kawan-kawan lain jalan ke arah Mc Donald bukit bintang. Di sana kita mencar untuk pulang ke penginapan masing-masing.
— SPARTACKS (@spartacks_spfc) November 21, 2019
Sempat mengintrogasi dan meminta korban untuk berbahasa Melayu, gerombolan orang itu kemudian menyeret suporter Timnas yang ada untuk pindah ke suatu tempat.
Menolak mengikuti, saat itulah korban dan beberapa rekannya mendapatkan pengeroyokan. Bahkan sampai diwarnai penyeretan dan perampasan tas. Beruntung korban bisa menyelematkan diri ke salah satu hotel tempat rekan suporter Indonesia lainnya menginap.
Setelah aman dan mendapatkan bantuan dari suporter Timnas Indonesia lain dan juga dari dua orang suporter Johor, korban akhirnya dibawa ke rumah sakit dan kemudian melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke pihak kepolisian.
Perihal pengeroyokan suporter Timnas Indonesia oleh suporter Malaysia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2020 itu, Menpora Malaysia Syed Saddiq sendiri sudah memberikan keterangan singkat lewat Twitter-nya, bahwa sudah meminta pihak kepolisian mengusut dan menegakan keadilan bagi kedua belah pihak.