INDOSPORT.COM - Arema FC hampir pasti kembali berurusan dengan Komisi Disiplin PSSI atas kebandelan suporter yang masih saja melakukan aksi pelanggaran regulasi, dalam laga Liga 1 2019 vs Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu (23/11/2019) sore.
Padahal, tim Singo Edan baru saja lega dengan pemasukan besar lewat terjualnya 43.400 lembar tiket pertandingan. Namun, di sisi lain, catatan rekor penonton tertinggi itu punya noda.
"Tentu kami menyesalkan atas masih adanya aksi yang melanggar regulasi. Segala macam usaha untuk menghimbau sudah sering kami lakukan," kata Abdul Haris, panitia pelaksana pertandingan Arema FC, dengan nada lirih.
Setidaknya, ada tiga insiden yang sedikit mencoreng super big match terakhir Arema FC di Liga 1 musim ini. Dua kasus adalah penyelaman flare yang dengan cepat bisa dimatikan, serta jatuhnya korban dari suporter atas penuh sesaknya tribun stadion.
"Ke depan, kami kembali mengingatkan bahwa flare, kembang api, smoke bomber dan sejenisnya, sangat dilarang oleh regulasi," papar Ketua Panpel Arema FC tersebut usai pertandingan melawan Persija Jakarta.
"Mereka harus sadar, bahwa aksi itu otomatis memberi sanksi denda bagi tim. Meski dengan sejumlah insiden, tapi kami apresiasi kepada semua pihak atas kelancaran pertandingan," sambung dia.
Arema FC sendiri sudah babak belur atas deraan sanksi denda dari Komdis PSSI. Sejumlah pelanggaran yang dilakukan tim maupun suporter, membuahkan denda hingga mencapai Rp620 juga secara keseluruhan di Liga 1 musim ini.