INDOSPORT.COM - Tim PSIS Semarang harus puas menjadi runner up kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-18 usai takluk dari Bhayangkara FC U-18 di partai final yang diselenggarakan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (25/11/19) sore.
Tim Laskar Mahesa Jenar muda kalah dari The Young Guardians melalui gol tunggal Galih Tri Anggoro melalui titik putih di menit ke-75 usai salah satu pemain PSIS U-18 melakukan handsball di kotak terlarang.
Menanggapi kekalahan tersebut, pelatih PSIS U-18, Khusnul Yakin tetap mengapresiasi anak asuhnya dan menganggap timnya seharusnya tidak kalah dalam laga final tersebut.
"Sebenarnya dilihat dari permainan anak-anak kami lebih unggul, mereka lebih dominan dari Bhayangkara FC, tetapi itulah sepak bola, tim yang bermain lebih baik belum tentu mereka menang," ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.com usai pertandingan.
Sementara untuk capaian juara kedua, Khusnul Yakin beranggapan ini sebuah capaian yang luar biasa. Apalagi dalam beberapa pertandingan terakhir mereka mengalahkan beberapa tim yang diperkuat pemain Timnas seperti Persija dan Barito Putera.
"Ini luar biasa, anak-anak kami luar biasa karena kemarin sempat mengalahkan tim-tim kuat, perlu kami apresiasi dan semoga mereka tetap mau belajar untuk selalu lebih baik kedepannya," beber pelatih asal Brebes tersebut.
Selain PSIS U-18 yang berhasil juara dua di Elite Pro Academy Liga 1 U-18, tim PSIS U-20 pada beberapa waktu lalu juga berhasil menjadi juar ketiga kompetisi Elite Pro Academy U-20.
CEO klub PSIS, Yoyok Sukawi juga sempat mengatakan bahwa ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi perkembangan sepak bola di Laskar Mahesa Jenar yang mampu membangun tim akademi dengan pencapaian beberapa prestasi selama dua tahun terakhir.