INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mengemukakan bahwa menurunnya tingkat kehadiran Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang, lebih disebabkan karena tingginya intensitas laga kandang Shopee Liga 1 musim ini.
Benang merahnya tetap mengarah ke penetapan jadwal. Dalam sebulan, Arema FC harus bermain secara intensif di kandang dengan jeda waktu yang relatif pendek.
"Dalam sebulan, pertandingan di kandang bisa sampai empat kali. Hal ini berpengaruh pada daya beli Aremania yang mayoritas pelajar dan karyawan swasta," tutur Abdul Haris pasca laga menjamu Kalteng Putra, Minggu (1/12/19).
Asumsi itu tergambar nyata dalam jadwal Makan Konate dkk. sepanjang Agustus lalu. Arema FC harus berhitung tenaga dengan melakoni masing-masing tiga laga kandang maupun tandang di Shopee Liga 1 2019.
Ditambah lagi faktor lawan juga turut berpengaruh. Fenomena tingkat kehadiran penonton yang jomplang pun kerap terjadi lantaran dari tiga laga home hanya satu yang berstatus super big match.
"Selain itu, kembali lagi ke masalah jadwal. Mayoritas kami menggelar di hari kerja (tengah pekan) dengan waktu sepak mula yang lebih sore (pukul 15.30 WIB)," tukas dia.
Arema FC sendiri sudah mencatatkan rekor kehadiran penonton terbanyak hanya dalam waktu sepekan. Pasca-rekor tertinggi saat menjamu Persija Jakarta (23 November) dengan 43.400 penonton, Aremania juga mencatat rekor kehadiran terendah saat menjamu Kalteng Putra (4.343), Minggu (1/12/19).