INDOSPORT.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menegaskan tidak akan melakukan metode hemat secara berlebihan via Malaysia, ketika menjalani away ke markas Persiraja Banda Aceh di Liga 1 musim depan.
Bagi tim Singo Edan, opsi itu sebenarnya justru merugikan. Pasalnya, memiih transit ke negeri Jiran akan menghambat masa recovery pemain dan justru membuang banyak waktu yang bisa digunakan secara efektif.
"Proses pengecekan paspor di imigrasi dan sebagainya, justru memakan waktu yang tidak sedikit," beber Ruddy Widodo saat menemani anak asuh Milomir Seslija dalam latihan di Stadion Kanjuruhan, Rabu (04/12/2019) sore.
"Justru, akan sangat merugikan. Waktu untuk istirahat, bisa terbuang beberapa jam," sambung General Manager Arema FC itu.
Maka dari itu, metode menempuh opsi away ke Aceh via Malaysia dirasa tidak tepat. Terlebih, jika kebijakan itu semata-mata untuk pertimbangan menghemat dana.
"Kalau selisihnya hanya Rp500 ribu an, ya lebih baik kami memilih direct flight (dari Jakarta ke Banda Aceh). Bukan transit (Jakarta-Kuala Lumpur-Banda Aceh)," tandas dia.
"Tapi kalau selisihnya lebih dari Rp1 juta, ya beda lagi," pengusaha transportasi kelahiran Madiun itu menambahkan.
Seperti diketahui, tim-tim Liga 1 musim depan bakal menjalani away terpanjang dalam sejarah kompetisi. Seiring suksesnya Persiraja Banda Aceh promosi dari Liga 2, Arema dan tim lainnya akan away ke kota ujung barat Indonesia, beserta markas Persipura Jayapura yang berada di ujung timur.