INDOSPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, secara terbuka mengakui sangat kesulitan menangani tim ketika ditunjuk menggantikan Julio Banuelos pada pertengahan musim ini. Ia menilai manajemen Macam Kemayoran melakukan banyak kesalahan sehingga berujung pada jebloknya prestasi tim, bahkan harus susah payah berjuang lolos dari zona degradasi Liga 1 2019.
Salah satu kesalahan fatal yang dibuat Persija adalah terlalu banyak mengganti pemain, terutama di sektor asing dan pergantian pelatih yang terjadi sampai tiga kali. Hal ini mempengaruhi stabilitas tim, di mana pola permainan yang kerap berubah-ubah.
"Saya pikir klub ini melakukan banyak kesalahan musim ini. Musim ini Persija banyak melakukan pergantian pemain, asing, hampir lima, juga pemain lokal. Semua ini adalah harga yang harus dibayar dari awal musim ini," ujar Edson Tavares.
"Tapi, alhamdulillah dengan pengalaman saya di Asia, saya bisa pelan-pelan membenahi Persija," imbuh pelatih asal Brasil itu.
Selain dua masalah diawal musim, Tavares mengatakan Persija tak punya kualitas pemain yang seimbang antara tim utama dan cadangan. Hal itu harusnya tidak terjadi di tim besar seperti Persija, yang juga merupakan juara bertahan musim lalu.
Keadaan tersebut lantas memaksa Tavares harus memainkan beberapa pemain di posisi yang berbeda guna menutupi kelemahan. Belum lagi jika pemain andalan yang harus absen, maka mantan pelatih Yokohama FC itu harus memutar otak agar tim tampil stabil.
"Tim ini harusnya bisa menjadi tim yang kuat, karena pemain yang ada di sini punya level yang sama dengan tim lain di Indonesia. Saya menaruh Ryuji jadi gelandang, karena apa? Karena tim ini punya stok pemain yang sedikit untuk menjadi sebuah tim besar. Seharusnya tiap posisi punya dua pemain dengan kualitas yang sepadan," tegasnya.