INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Darije Kalezic menjelaskan alasan menempatkan Aaron Evans sebagai bek sayap kanan ketimbang Hasim Kipuw saat melawan Persela Lamongan.
Padahal pemain blasteran Australia-Kroasia itu sejatinya merupakan bek tengah murni. Serta PSM memiliki dua pemain yang berposisi asli sebagai bek sayap kanan dalam diri Benny Wahyudi dan Hasim Kipuw.
Namun, Darije justru mengistirahatkan Benny dan lebih memilih Kipuw sebagai bek tengah. Kipuw diduetkan dengan pemain serba bisa Raphael Maitimo dan Taufik Hidayat sebagai bek sayap kiri.
Pelatih sepakbola berlisensi UEFA Pro ini memilih Evans sebagai bek sayap kanan untuk mengawal ketat penyerang sayap Laskar Joko Tingkir, Rafael Gomes de Oliviera atau yang akrab disapa Rafinha.
"Saya memilih dia menempati posisi itu untuk menghentikan Rafinha," ungkap Darije saat jumpa pers pasca-laga, Sabtu (07/12/19) petang.
Darije menambahkan, ia memang menginstruksikan Evans untuk mengawal ketat Rafinha. Sebab, pemain berpaspor Brazil berusia 29 tahun dinilai sebagai pemain paling berbahaya di kubu Persela.
"Rafinha merupakan salah satu pemain yang paling berbahaya milik Persela. Lalu Aaron (Evans) sepenuhnya mengeliminasi dia pada laga hari ini," jelas Darije.
"Hanya pada lima menit di awal laga, dia biarkan Rafinha bebas dua sampai tiga kali. Setelah itu, dia benar-benar menghentikan Rafinha sehingga tidak bisa berbuat apa-apa di lapangan," tambahnya.
Namun, strategi Darije tidak sepenuhnya berhasil setelah PSM harus takluk dengan skor 1-3 di Stadion Surajaya, Lamongan, Sabtu (07/12/19), dalam lanjutan pekan ke-31 Shopee Liga 1 2019.
Atas hasil itu, PSM turun satu anak tangga keposisi ketujuh di klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 43 poin dari 31 laga yang telah dimainkan.