INDOSPORT.COM - Dua striker tajam Osvaldo Haay (Timnas Indonesia U-23) dan Ha Duc Chinh (Vietnam) akan bertemu di final sepak bola SEA Games 2019.
Duel seru akan tersaji di cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019, antara dua tim tangguh Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam U-23 di Stadion Rizal Memorial, Filipina, Selasa (09/12/19) besok.
Ini merupakan partai ulangan fase grup B. Kala itu Skuat Garuda Muda dipaksa tunduk dengan skor tipis 1-2. Satu gol Sani Rizky dibalas dua gol Vietnam oleh Nguyen Thanh Chung dan Nguyen Hoang Duc.
Kekalahan tersebut membuat pelatih Indra Sjafri mewanti-wanti para pemainnya, agar tampil lebih baik. Sebab, ini merupakan kali pertama mereka kembali menginjakkan kakinya di final SEA Games sejak terakhir kali di tahun 2013 lalu.
Penampilan maksimal patut diperagakan Egy Maulana Vikri cs, demi bisa membawa pulang medali emas ke Tanah Air seperti SEA Games edisi tahun 1991 yang juga digelar di Filipina.
Kala itu Indonesia berhasil mengalahkan Thailand melalui adu penalti dengan skor 4-3, setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal dan extra time. Itu merupakan terakhir kalinya tim sepak bola Indonesia mendapat emas di SEA Games.
Selain itu, ada faktor lain yang membuat pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam U-23 layak disaksikan dan akan berlangsung sengit yaitu pertarungan dua penyerang tajam SEA Games 2019, Osvaldo Haay dengan Ha Duc Chinh.
Keduanya akan saling sikut demi perburuan gelar top scorer. Saat ini, baik Osvaldo ataupun Ha Duc Chinh sama-sama memimpin daftar pencetak gol terbanyak dengan 8 gol.
Namun jika dilihat dari performa, Osvaldo Haay nampaknya patut diunggulkan karena ketajamannya sudah terbukti. Saat melawan dua tim tangguh seperti Thailand dan Singapura, penyerang milik Persebaya itu mampu menjebolnya.
Sedangkan Ha Duc Chinh, hanya bisa mencetak gol ke gawang yang relatif lebih mudah. Brunei Darussalam dan Kamboja adalah korban terbanyak dari keganasan pemain berusia 22 tahun tersebut.
Ha Duc Chinh total mencetak 4 gol ke gawang Brunei dan 3 gol ke gawang Kamboja, yang membuat torehan golnya membengkak dan masuk dalam jajaran top skor.
Sedangkan ketika melawan tim-tim kuat seperti Thailand, Indonesia dan Singapura, Ha Duc Chinh tak bisa berbuat banyak. Dua negara pertama gagal dijebol, dan hanya bisa mencetak satu gol ke gawang Singapura.
Kendati demikian, kehadiran Ha Duc Chinh tetap saja patut diwaspadai lini belakang Timnas Indonesia U-23 karena ia bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun di dalam kotak penalti lawan.
Pria yang semasa jadi pemain dipanggil Si Kurus itu juga mengemas 8 gol, yang dicetak dalam 2 edisi SEA Games yaitu pada tahun 1995 dengan jumlah 3 gol dan edisi 1997 dengan mencetak 5 gol.