INDOSPORT.COM – CEO Persik Kediri, Subiyantoro menegaskan timnya ogah menjadi musafir dengan segera mengebut segala kekurangan pada aspek Insfrastruktur menyambut partisipasi mereka di Liga 1 tahun 2020.
Aspek itulah yang menjadi pekerjaan rumah terbesar atas lolosnya Persik ke kompetisi kasta tertinggi. Sedangkan aspek lainnya meliputi supporting, legalitas, finansial maupun personel dan administrasi sudah siap dijalankan.
"Tinggal Insfrastruktur saja yang menjadi PR kami ke depan. Dan kami sangat antusias, setelah Pemkot Kediri berkomitmen untuk membantu," terang Subiyantoro dalam perbincangan dengan INDOSPORT di Mess Persik Kediri, Minggu (08/12/2019) malam.
Kedatangan perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam waktu dekat, akan dijadikan momentum Persik untuk membenahi home base-nya di Stadion Brawijaya.
Lantaran mereka juga ogah jika harus berlaga secara home di luar Kediri, hanya karena terganjal masalah aspek Insfrastruktur.
"Catatan yang diberikan LIB nantilah, yang menjadi pijakan kami untuk bergerak. Membenahi apa saja kekurangan Stadion Brawijaya," ungkap dia.
"Bagaimana pun, tim ini dari Kediri, dan harus bermain di Kediri. Kami tidak mau berandai-andai kemungkinan terburuk dengan menjadi tim musafir yang bermain di luar kota," pria yang dulunya menjabat Sekretaris tim Persik itu menambahkan.
Persik Kediri sendiri sudah pernah merasakan sebagai tim musafir, satu dekade silam. Fasilitas home base yang dinilai tidak sesuai syarat, membuat mereka sementara waktu mengungsi ke Stadion Manahan Solo, kala menggelar laga di pentas Liga Champions Asia tahun 2007.