INDOSPORT.COM - Napoli secara resmi telah memecat sang pelatih, Carlo Ancelotti pada Rabu (11/12/19) atah tepatnya setelah laga melawan Genk di penyisihan grup Liga Champions.
Belum sampai 6 jam usai membawa Napoli lolos ke 16 besar Liga Champions, Ancelotti harus menerima kenyataan dirinya langsung dipecat. Ancelotti sukses membawa Napoli lolos ke 16 besar Liga Champions usai membantai Genk dengan skor 4-0.
Posisi Ancelotti sebagai pelatih Napoli memang sudah sangat tidak aman menyusul hasil buruk di ajang Serie A Italia. Bagaimana tidak, Napoli sudah tidak pernah menang dalam 7 laga terakhir di Serie A Italia.
Kemenangan terakhir Ancelotti bersama Napoli di Liga Italia terjadi pada pertengahan Oktober lalu di mana mereka sukses membungkam Hellas Verona. Rumor pemecatan Ancelotti usai Liga Champions sebenarnya juga sudah mengencang dalam beberapa hari terakhir.
Kini Ancelotti telah resmi menganggur dan posisinya sudah digantikan oleh mantan allenatore AC Milan, Gennaro Gattuso. Melalui akun Twitter pribadinya, Ancelotti mengucapkan salam perpisahan dengan Napoli.
Mantan pelatih Real Madrid itu mengaku bahwa bekerja di Napoli merupakan suatu pengalaman yang berharga dan tidak akan terlupakan. Ancelotti juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemain serta presiden Napoli, Aurelio de Laurintis.
I would like to personally thank the Club, its employees, my players, my staff and the president for the opportunity to live an unforgettable experience in a wonderful city such as Naples.
— Carlo Ancelotti (@MrAncelotti) December 11, 2019
"Secara pribadi saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada klub, manajemen, para pemain, staff saya, dan presiden karena sudah memberikan kesempatan untuk mengalami pengalaman yang tak akan terlupakan di kota yang indah seperti Naples ini." Tulis Ancelotti di akun Twitter pribadinya.
Sejak didatangkan klub Serie A Italia, Napoli pada Juli 2018 lalu,Carlo Ancelotti telah mencatatkan 72 laga dengan meraih 38 kemenangan, 19 imbang, dan 15 kekalahan (52% presentasi kemenangan). Catatan ini menjadi yang terburuk sejak ia menjabat sebagai pelatih di Parma pada 1990.