INDOSPORT.COM - Di ambang jadi runner up Shopee Liga 1 Indonesia di akhir musim 2019, berikut rekam jejak Persebaya Surabaya ketika berlaga di kompetisi Asia.
Hingga pekan ke-32 Liga 1 atau hanya menyisakan dua pertandingan jelang musim berakhir, Persebaya Surabaya sukses merangsek naik ke peringkat empat klasemen sementara dan cuma berjarak satu angka dari Borneo FC di urutan kedua.
Dengan sisa dua pertandingan, peluang Persebaya untuk mengakhiri musim sebagai runner up sekaligus mendapat kesempatan mentas di kompetisi AFC musim depan pun terbuka lebar.
Seperti diketahui, jika Liga 1 musim ini akan ada tiga tim Indonesia yang tampil di kompetisi Asia. Mereka adalah juara Liga 1 (Bali United) yang main di kualifikasi Liga Champions Asia, juara Piala Indonesia (PSM Makassar) ke Piala AFC.
Serta, runner up Liga 1 yang juga mendapat jatah ke Piala AFC, namun dengan syarat sang juara Liga 1 musim ini (Bali United) sukses melewati babak play off Liga Champions Asia.
Meski masih dalam daftar tunggu, namun peluang runner up Liga 1 untuk bisa tampil di Piala AFC masih sangat terbuka lebar. Sama halnya dengan Persebaya Surabaya, mereka masih berpeluang finis di urutan kedua dan kembali tampil di kancah Asia.
Sepanjang 92 tahun berdirinya Persebaya dan keikutsertaannya di Liga Indonesia, memang skuat berjuluk Bajul Ijo itu pernah beberapa kali tampil di kompetisi Asia.
Total peraih empat gelar Piala Perserikatan serta dua kali pemenang Liga Indonesia itu telah tiga kali mewakili Indonesia di level Asia, tepatnya pada tahun 1997-98, 1999-2000, dan 2005.
Dimulai pada tahun 1997/98, Persebaya Surabaya yang menjuarai Liga Indonesia musim sebelumnya dengan mengatasi Bandung Raya 3-1 di partai puncak, tampil di AFC Champions League atau yang dulu masih bernama Asian Club Championship.
Memulai perjalanan dari babak kualifikasi, Persebaya langsung bertemu dengan wakil Korsel, Ulsan Hyundai Horang-i . Dalam pertandingan dua leg tersebut, Persebaya gagal meraih kemenangan dengan selisih gol 2- 6. (1-2 dan 1-4).
Setahun berselang Persebaya kembali mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kancah Asia, yakni di ajang Asian Cup Winners Cup tahun 1999/00. Persebaya meraih tiket ini usai menjadi runner up Divisi Utama Liga Indonesia musim 1998/99.
Lagi-lagi, kesempatan kedua Persebaya Surabaya main di pentas Asia berakhir dengan kekecewaan. Skuat Bajul Ijo kembali terhenti di babak kualifikasi setelah ditekuk wakil Thailand, Bangkok Bank di dua leg pertemuan (5–0 dan 1–0).
Sempat absen selama empat musim, Persebaya Surabaya akhirnya kembali ke kancah Asia setelah menjuarai Liga Indonesia musim 2004.
Jika pada dua edisi sebelumnya Persebaya hanya sampai babak kualifikasi, di musim 2004, skuat Persebaya sempat mencicipi babak penyisihan grup dan memainkan enam pertandingan di Liga Champions Asia.
Tergabung dalam Grup G, Persebaya harus berhadapan dengan tim-tim kuat Asia seperti Busan I'Park (Korea Selatan), Krung Thai (Thailand), dan Binh Dinh (Vietnam).
Sayang, kekuatan Persebaya saat itu masih terlalu lemah, dan akhirnya hanya bisa mengakhiri kompetisi di posisi tiga klasemen dengan raihan empat poin, hasil satu kemenangan, satu imbang dan empat kekalahan.
Satu-satunya kemenangan Persebaya diraih saat berhadapan dengan wakil Vietnam, Binh Dinh. Dalam laga kandang tersebut, Persebaya berhasil menang tipis dengan skor 1–0.
Meski belum pasti bakal mengakhiri musim sebagai runner up dan tampil kembali di Asia, namun dengan catatan serta pengalaman Persebaya mentas di kompetisi luar, menarik untuk dinanti kiprah Bajul Ijo jika nanti mereka dapat kesempatan untuk mengulang lagi kisah 15 tahun silam di kompetisi Asia.