INDOSPORT.COM - Stadion Ngurah Rai Denpasar butuh banyak perbaikan andai jadi diajukan Bali United sebagai markas kedua pada kompetisi Liga 1 2020. Kerja keras diperlukan untuk membenahi kualitas ruang ganti, lapangan, hingga tribun penonton.
Stadion berkapasitas 10.000 penonton ini merupakan venue bersejarah. Di sinilah Bali pernah memiliki klub tangguh bernama Gelora Dewata. Perseden Denpasar (Liga 3) juga pernah menggunakan stadion ini ketika mengikuti kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia 2003.
Hanya saja, ketika Gelora Dewata pindah ke Sidoarjo, serta prestasi Perseden meredup, gairah stadion ini berkurang. Terlebih ada stadion baru yang lebih berkualitas di Gianyar, apa lagi kalau bukan Kapten I Wayan Dipta.
Dari pantauan redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (13/12/19), sore, belum tampak aktivitas renovasi. Justru berdiri sebuah panggung kecil untuk kegiatan di luar sepak bola. Para remaja pun menggunakan sisi lain untuk bermain sepak bola tanpa menggunakan sepatu.
Pagar pembatas perlu mendapat sorotan. Di sisi selatan, tampak salah satu pagar sudah tak gagah lagi. Ruang ganti pemain juga perlu dirias untuk menyesuaikan standar kompetisi Liga 1.
Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, menuturkan, perbaikan stadion ini sepenuhnya menggunakan anggaran dari PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, namun dia tak menyebutkan besaran angka untuk renovasi.
Stadion Ngurah Rai disiapkan supaya kelak Bali United tidak menjadi musafir saat Stadion Kapten I Wayan Dipta direnovasi sebagai bentuk persiapan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Dengan begitu, suporter pun bisa memberikan dukungan penuh di Pulau Dewata.