INDOSPORT.COM - Pelatih Madura United, Rasiman sempat memberikan sindiran keras terhadap wasit Thoriq Alkatiri yang memimpin laga Liga 1 kontra Persija Jakarta tiga hari lalu.
Ketika itu tim Sapeh Kerab kalah telak dengan skor 0-4 dari Macan Kemayoran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
Rasiman mengatakan sang pengadil lapangan layak masuk Guinness World Records dan MURI (museum rekor Indonesia). Tiga penalti dalam satu babak membuat juru taktik Madura United itu tak habis pikir.
"Ini laga penentuan juga, dihiasi tiga penalti itu jadi asumsi di media," tuturnya pasca kekalahan Madura.
Saat jeda babak pertama kontra Persija, Rasiman menjelaskan, ia beserta ofisial tim Madura mengajak Thoriq berdiskusi. Akan tetapi, maksud pertanyaan Rasiman tidak dijawab dengan gamblang oleh Thoriq.
"Saya sampaikan kepada Al-Mukarrom (yang dimuliakan dalam artian bahasa Arab, red) Thoriq Alkatiri begini: Jika kamu di posisi saya dan saya di posisi kamu, apa yang kamu rasakan?'' ujar Rasiman.
"Kemudian dia menjawab: Demi Allah saya hanya menjalankan rule of the game. Dan, oke, saya tak mengharapkan Anda bereaksi seperti itu tapi apa yang Anda akan lakukan? Apa dua penalti dalam waktu berdekatan tidak cukup?'' lanjutnya.
Buntut dari kejadian itu, Rasiman menilai penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referee) di Liga 1 harus mulai dipikirkan. Teknologi ini diharapkan bisa membantu dalam situasi rawan kontorversi.
''Biar menghindari asas praduga tak bersalah saja. Kalau putusan dia (wasit) memberikan penalti itu hak dia,'' tutup Rasiman.
Terlepas dari kekalahan melawan Persija, Madura United sendiri posisinya masih aman di papan atas klasemen sementara Liga 1 2019. Mereka masih berada di peringkat lima dengan catatan 47 poin.