INDOSPORT.COM - Manajemen Persipura Tolikara mengajukan banding usai dinyatakan kalah WO dari TIRA Kabo Kartini dalam semifinal leg kedua Liga 1 Putri 2019. Tak hanya banding, mereka pun akan membawa kasus ini ke pengadilan arbitrase internasional (CAS).
Langkah tersebut diambil oleh manajemen Persipura demi menuntut kebenaran atas dugaan kejanggalan yang dilakukan oleh PSSI yang dianggap membuat keputusan tak relevan.
Rocky bahkan mempertanyakan keputusan Komdis PSSI yang salah satunya menyebutkan jika Persipura Tolikara melakukan tingkah laku buruk.
"Kami ikut proses federasi dulu dengan melakukan banding, kalau banding ini tidak ditanggapi maka persoalan terakhirnya kita akan mengajukan gugatan ke pengadilan arbitrase internasional. Itu langkah yang akan kita lakukan, kalaupun gugatan kita juga ditolak oleh arbitrase maka kita akan terima secara fair," ujar Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena dalam keterangan persnya, Selasa (17/12/19)..
"Tapi sepanjang kita lakukan ini kita melihat bahwa apa yang dilakukan oleh PSSI sangat keliru. Dan saya percaya ketum PSSI tidak tahu menahu soal ini. Dan seorang sekjen tidak jeli melihat persoalan ini untuk disampaikan kepada ketum," tambahnya.
Menurut Rocky, seharusnya yang dilakukan oleh Komdis sebelum mengambil keputusan untuk menjatuhkan hukuman perlu meminta keterangan maupun klarifikasi kepada kedua tim, bukan serta merta mengambil keputusan secara sepihak.
"Ini ada apa kok tiba-tiba langsung dinyatakan WO, regulasi kompetisi sudah jelas. Ini liga 1, bukan liga RT ataupun liga kampung, ini kasta tertinggi sepak bola Indonesia untuk level wanita. Kami atas nama manajemen sangat kecewa dengan ini," tekannya.
Di kesempatan yang sama, Manajer Persipura Tolikara, Usman G Wanimbo juga mengaku kecewa dengan keputusan Komdis PSSI terhadap timnya
"Kompetisi sepak bola wanita ini baru bergulir jadi apa yang dilakukan oleh PSSI saya tidak tahu apakah memang benar-benar keputusan PSSI atau oknum atau sekelompok orang kita tidak tahu, tetapi ini jelas jelas sudah mencederai sepak bola yang baru mau bertumbuh di level wanita," ujarnya.
"Kami minta kepada Menpora untuk melihat ini supaya ada dukungan terhadap sepak bola ataupun olahraga di Indonesia untuk bisa lebih baik. Ini harus diberantas dan dibenahi, ini merusak klub-klub sepak bola indonesia. Saya kecewa terhadap isi surat yang tidak benar dan relevan sama sekali dengan aturan PSSI maupun FIFA," sambungnya.
Sementara itu, asisten manajer klub, Mathius Wally berharap komite banding bisa bersikap lebih bijak dan lebih jeli lagi, karena menurutnya keputusan tersebut menunjukkan adanya kesan sepihak dan merugikan timnya.
"Pernyataan tentang kelakuan buruk yang dilakukan oleh Persipura ini sangat merusak nama baik Persipura, saya kira ini pencemaran nama baik bagi Persipura dan kami bisa ajukan fakta hukum ini ke kasus yang berbeda," tegasnya.