INDOSPORT.COM - Legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, memberikan pesan perpisahan yang menyentuh kalbu pada laga terakhirnya melawan Persebaya Surabaya di laga lanjutan Liga 1 2019 pekan ke-33. Ucapan perpisahan tersebut ia lontarkan di depan ribuan Jakmania yang memadati Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (17/12/2019) malam WIB.
Dalam laga tersebut, Persija Jakarta harus menelan kekalahan 1-2 dari Persebaya. Dua gol dari klub berjuluk Bajol Ijo itu terjadi lewat Osvaldo Haay di menit ke-8, dan Diogo Campos di menit ke-23. Sementara satu gol Persija datang dari Marko Simic di menit ke-31.
Meskipun dalam laga tersebut klub berjuluk Macan Kemayoran itu menelan kekalahan 1-2, antusiasme Jakmania untuk tetap bertahan di tribun Stadion Gelora Bung Karno Jakarta tetap terjaga. Hal tersebut tak lepas dari kesetiaan mereka untuk menunggu pidato dari sang legenda, Bambang Pamungkas, di akhir pertandingan.
Aura legenda sekaligus karisma Bambang Pamungkas pun terpancar ketika dirinya hendak memberikan sebuah pidato perpisahan kepada para Jakmania, pendukung setia Persija. Berikut ini adalah sebuah pesan yang disampaikan oleh Bambang Pamungkas di depan ribuan Jakmania.
The Jaaaaak... The Jaaaak..
Salam buat Anda semua.
Orang bijak berkata, laki-laki sejati tak menangis. Tapi, hatinya berdarah. Malam ini izinkan saya jadi laki-laki sejati.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh ofisial Persija selama saya berkarier di Persija.
Saya ucapkan terima kasih pada Pemprov DKI, pada Gubernur-gubernur sebelum dan saat saya bermain.
Terima kasih pada kalian di manapun berada. Saya pernah jadi pemain terbaik di sini, top skor, juara, depresi, pengkhianat, jadi juara dan kembali lagi ke sini.
Tapi bagaimanapun saya, kalian semua ada di hati saya dan untuk itu saya mau bilang makasih sama kalian.
Perjalanan pesepak bola bukan soal seberapa jauh tapi soal apa yang sudah dilaluinya.
Bambang Pamungkas, terima kasih ada kenangan yang telah kau berikan kepada kami para pencinta sepak bola Indonesia selama puluhan tahun lamanya. Dirimu bukan saja milik orang Jakarta, tapi miliknya orang Indonesia. Selamat beristirahat, legenda!