INDOSPORT. COM - PSN Ngada, klub Liga 3, sepertinya mempunyai bukti yang menguatkan bahwa PSSI telah keliru memberikan sanksi terkait kasus penggunaan pemain ilegal.
Segala pergunjingan yang terjadi bermula saat PSN Ngada melakoni laga 32 besar Liga 3 Grup 6 kontra Gaspa 1958 Palopo. Match commisioner yang memimpin laga, menuliskan kalau pemain PSN Ngada bernomor punggung 14, Kiken Mentinus Nikodemus Wea mendapat kartu kuning pada menit ke-61.
Kiken sebelumnya sudah menerima kartu kuning, sehingga di laga selanjutnya tak boleh dimainkan PSN Ngada. Namun PSN Ngada malah tetap memainkan Kiken hingga menderita sanksi PSSI.
PSSI menilai PSN Ngada tak bisa menaati peraturan, dengan tetap menurunkan pemain yang sedang terkena akumulasi kartu. Hukuman yang diberikan PSSI kepada PSN Ngada berupa pengurangan poin.
"Meski sudah terbukti bersalah, PSN Ngada masih memainkan pemain tersebut. Match Commissioner pada saat berada di ruang ganti dan lorong sudah mengingatkan kepada PSN Ngada untuk tidak memainkan pemain tersebut," bunyi kalimat rilis PSSI.
Namun pihak PSN Ngada tak terima dengan keputusan PSSI yang memberikan hukuman. Menurut PSN Ngada, Kiken di laga melawan Gaspa 1958 Palopo sebenarnya tak mendapat kartu kuning, sehingga sanksi yang diberikan PSSI telah keliru.
"Coba lihat dengan teliti kronologi pertandingan tersebut. Coba jangan bikin sanksi sembarangan," ujar Manajer PSN Ngada, Ferdy Burah, seperti dikutip Antara, Selasa (17/12/19).
"Kami sudah ajukan protes untuk masalah ini, tetapi yang mengherankan protes kami tidak direspons baik oleh PSSI maupun panitia lokal," sambung Ferdy.
Mendapati segala pergunjingan, ternyata ada sebuah video yang memperlihatkan detik-detik Kiken melakukan pelanggaran pada menit ke-61. Wasit yang memimpin laga memang benar meniupkan peluit dan menilai aksi Kiken sebagai pelanggaran.
Detik-detik pelanggaran pemain PSN Ngada yang dituding mendapatkan kartu kuning. pic.twitter.com/JvCVhhsFoK
— INDOSPORT (@indosportdotcom) December 19, 2019
Adanya bukti video ini, apakah benar sanksi yang diberikan PSSI kepada PSN Ngada keliru? Atau ada fakta lainnya yang belum terungkap?