Liga Indonesia

Hentikan Laga Sebelum Waktunya, Persela Apresiasi Kinerja Wasit Laga Kontra Semen Padang

Sabtu, 21 Desember 2019 19:29 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/Indosport
Persela memberi apresiasi tinggi atas kinerja Nusur Fadilah, yang mengutamakan keselamatan semua pemain di lapangan meski laga Liga 1 kontra Semen Padang belum seharusnya usai. Copyright: © Ian Setiawan/Indosport
Persela memberi apresiasi tinggi atas kinerja Nusur Fadilah, yang mengutamakan keselamatan semua pemain di lapangan meski laga Liga 1 kontra Semen Padang belum seharusnya usai.

INDOSPORT.COM - Media Officer Persela Lamongan, Handika Pratama turut memberi apresiasi tinggi atas kinerja Nusur Fadilah, yang mengutamakan keselamatan semua pemain di lapangan meski laga Liga 1 kontra Semen Padang dibenarkan sebelum waktunya, Sabtu (21/12/2019) sore.

Bagi tim Laskar Joko Tingkir, langkah itu sudah seharusnya diambil wasit. Terlebih, cuaca di tengah lapangan juga sangat tidak bersahabat setelah turunnya hujan sangat deras disertai angin kencang dan petir.

"Situasinya bisa disebut force majeur. Jadi, kami apresiasi tindakan yang diambil wasit dengan mengutamakan keselamatan bersama," bilang Angga, sapaan akrabnya kepada INDOSPORT pasca laga.

Mulanya, laga yang dimenangkan Persela dengan skor 2-0 itu berjalan dengan cuaca cerah dengan udara lembab, ciri khas kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Namun semuanya berubah di 5 menit akhir babak kedua dengan turunnya hujan sangat lebat, disertai angin kencang dan Sambaran petir.

Nusur Fadilah pun mengambil keputusan strategis yang tentunya berpijak pada regulasi Liga 1. Laga di Stadion Gelora Surajaya Lamongan itu pun disudahi oleh wasit asal Jakarta tersebut tepat 1 menit dari 3 menit masa tambahan waktu.

"Dari pengalaman sebelumnya, perhitungan wasit sebenarnya cukup simpel, yaitu dari bunyi petir," ungkap Angga.

"Jika bunyi satu petir ke petir lainnya berjarak lebih dari 10 detik, maka situasi bisa masuk kategori berbahaya bagi keselamatan pemain di lapangan," sambung dia.

Ganasnya cuaca menjelang Adzan Maghrib di Kota Soto itu juga merembet dengan bocornya sejumlah titik atap di tribun VIP. Efek lain adalah sesi konferensi pers yang sedikit molor hingga nyaris melebihi batas 15 menit pasca peluit panjang, sesuai ketentuan regulasi.