INDOSPORT.COM - 'Kisah seorang yang pergi untuk kembali', mungkin itu judul yang tepat usai Mikel Arteta resmi menjadi pelatih klub Liga Inggris, Arsenal pada Jumat (20/12/19) kemarin malam.
Ya, Arsenal akhirnya meresmikan pelatih baru mereka yakni Mikel Arteta usai pemecatan Unai Emery pada tanggal 29 November 2019 lalu.
Arteta menandatangani kontrak selama 3 setengah tahun atau hingga pertengahan 2023 mendatang untuk melatih Arsenal. Dia akhirnya setuju kembali ke Arsenal dari Manchester City.
“Ini adalah sebuah kehormatan, Arsenal adalah salah satu klub terbesar di dunia. Kami harus bersaing untuk mendapatkan trofi. Tugas pertama saya adalah membuat pemain tampil lebih baik dengan sepak bola menyerang yang suporter Arsenal ingin lihat,” kata Arteta di web resmi Arsenal.
Ucapan yang keluar dari mulut Arteta di konferensi pers perkenalan dirinya sebagai manajer Arsenal dirasa cukup tepat. Dia memang punya tugas yang berat dan tak ingin membicarakan trofi apa pun lebih dulu.
Bagaimana tidak, Arsenal kini berada di urutan ke-10 klasemen sementara Liga Inggris dengan rincian 5 kemenangan, 7 kali imbang dan 5 kekalahan dari 17 laga sejauh musim ini. Torehan 22 poin The Gunners juga hanya berjarak 7 poin dari zona degradasi.
Kehadiran Arteta pun diharapkan dapat menjadi juru selamat Arsenal sebelum jatuh ke zona degradasi. Pasalnya kondisi Arsenal yang sedang mengalami paceklik kemenangan dalam beberapa bulan terakhir sangatlah rentan untuk terjun bebas terdegradasi.
Arteta, Kisah Anak yang Pergi untuk Kembali
Arteta sendiri sudah tidak asing dengan Arsenal karena memang pernah bermain di sana selama lima musim sejak 2011 hingga 2016. Dalam kurun waktu tersebut, Arteta berhasil mempersembahkan 2 trofi Piala FA untuk Arsenal.
Dengan 2 trofi Piala FA dipersembahkan untuk Arsenal, tak heran jika Arteta berhasil memiliki tempat spesial di hati para fans The Gunners.
Pada tahun 2011, Arteta datang ke Arsenal dengan bekal 6 tahun berkarier di Liga Inggris bersama Everton dari tahun 2005 sampai 2011. Dia pun langsung menjadi gelandang tengah andalan Arsene Wenger begitu bergabung ke Arsenal.
Selama 6 tahun bersama Everton, Arteta telah memainkan sebanyak 209 penampilan dengan menorehkan 35 gol, 33 assist. Sementara di Arsenal selama 5 tahun, mencetak 16 gol dan 11 assist dari total 150 penampilannya.
Hingga pada akhirnya Arsenal menjadi klub yang beruntung untuk menjadi tempat terakhir Arteta untuk pensiun sebagai pemain sepak bola di awal Juli 2016 kemarin. Usai resmi gantung sepatu, Arteta sebenarnya punya 3 pilihan dalam kariernya.
Ketiga pilihan itu adalah ditawarkan posisi menjadi pelatih kepala Akademi Arsenal oleh Arsene Wenger, bergabung sebagai staff Mauricio Pochettino kala masih melatih Tottenham atau menerima pinangan Pep Guardiola sebagai pelatih di Manchester city.
Tak perlu menunggu lama usai pensiun bermain, Arteta langsung diumumkan secara resmi oleh situs resmi Manchester City telah menerima tawaran Pep Guardioa dan dia menjadi asisten manajer di sana dari musim panas 2016.
Bahkan selama 3 tahun Arteta bersama Guardiola melatih Manchester City, pelatih berkepala plontos itu mengakui kemampuan jebolan La Masia itu sebagai pelatih di masa mendatang.
“Dia (Arteta) adalah orang yang luar biasa, punya etos kerja baik dan karena itulah alasan Manchester City merekrutnya dulu,” tutup Pep Guardiola kepada Guardian.
Tak hanya Guardiola, Wenger sebenarnya jauh sebelum dia pensiun, sudah meminta manajemen Arsenal untuk meyakinkan Arteta kembali bergabung sebagai pelatih. Karena menurutnya, Arteta punya beberapa atribut yang spesial untuk menjadi pelatih.
"Arteta sosok yang sangat teliti, dia selalu siap 2 jam sebelum latihan dimulai, fokus dan dia bisa membuat segalanya teratur. Saya yakin dirinya akan menjadi manajer yang hebat suatu hari nanti," ucap Wenger pada awal tahun 2016 lalu.
Tapi sayang, harapan Wenger tak digubris oleh manajemen yang tak mau ambil resiko. Akhirnya sampai pelatih asal Prancis itu mundur di akhir musim 2017/18, malah Unai Emery ditunjuk sebagai pelatih anyar Arsenal.
Arteta Lebih Matang karena Guardiola
Tapi Unai Emery tak sampai dua musim sebagai pelatih Arsenal, hingga pada November kemarin dipecat. Kini, segala harapan fans Arsenal berada di pundak Arteta, yang sudah lebih matang kemampuannya melatih karena Guardiola.
Tak lama setelah dia pensiun, Guardiola punya pemikiran yang sama dengan Wenger. Oleh karena itu, Manchester City mau merekrutnya sebagai salah satu dari total 3 asisten manajer yang dimiliki Guardiola jelang musim 2016/17 lalu.
Efektif sejak tanggal 4 Januari 2016 sebagai asisten manajer Pep Guardiola, Arteta diyakini telah menyerap ilmu kepelatihan dari eks Barcelona itu sebanyak-banyaknya.
Hal itu bisa kita lihat jelas dari berbagai pujian yang dilontarkan para pemain andalan Manchester City, yang benar-benar merasakan tangan dingin Arteta sebagai seorang pelatih.
"Saya belajar banyak darinya (Arteta). Dia orang yang menyenangkan dan pelatih yang hebat, dia selalu benar. Dia akan menyaksikan saya berlatih dan kemudian dia akan memberikan nasihat kepada saya. Dan itu sangat benar," ucap Sane dilansir dari Planet Football.
Mantan penggawa Manchester City yang baru saja pindah ke Everton di bursa transfer musim panas kemarin, yakni Fabian Delph juga mengaku bersyukur saat The Citizen berhasil mengikat Arteta sesegera mungkin.
"Salah satu alasan saya bertahan adalah Arteta. Dia melihat saya punya kualitas dan selalu tahu peran apa yang cocok untuk saya di lapangan. Saya pikir dia akan jadi manajer yang fantastis." ucap Delph dilansir dari Telegraph pada Juni 2018 lalu.
Kini, Arteta yang pergi meninggalkan Arsenal di musim panas 2016 telah kembali dengan bekal lebih matang lagi sebagai pelati anyar di Liga Inggris. Bagaimana tidak, jadi asisten manajer sekaliber Pep Guardiola, tentulah dia belajar banyak di Manchester City.