In-depth

PSM Makassar dan Kapal Karamnya di Kandang Lawan Liga 1 2019

Senin, 23 Desember 2019 14:52 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Adryan Adirizki Rahmat/INDOSPORT
Penampilan PSM Makassar di kompetisi Liga 1 2019 nyatanya cukup mengecewakan, terutama saat tampil di kandang lawan. Copyright: © Adryan Adirizki Rahmat/INDOSPORT
Penampilan PSM Makassar di kompetisi Liga 1 2019 nyatanya cukup mengecewakan, terutama saat tampil di kandang lawan.

INDOSPORT.COM – Penampilan PSM Makassar di kompetisi Liga 1 2019 nyatanya cukup mengecewakan, terutama saat tampil di kandang lawan.

Karena PSM menjadi satu-satunya klub yang tak pernah menorehkan kemenangan saat bermain di kandang lawan sepanjang kompetisi Liga 1 2019.

Catatan tersebut nyatanya sangat mengecawakan untuk tim sekaliber PSM, yang selalu finis di peringkat tiga besar klasemen akhir Liga 1 dalam dua edisi beruntun (2017 dan 2018).

Namun performa Juku Eja menurun ketika mengarungi kompetisi Liga 1 2019 ini. Mereka harus terlempar dari 10 besar klasemen akhir, atau tepatnya berada di posisi ke-12.

Terhitung, dari 17 pertandingan tandang, PSM hanya mampu meraih 3 poin melalui hasil imbang tiga kali. Sedangkan 14 laga tandang sisanya Juku Eja dipaksa menyerah.

Merosotnya performa PSM ini tidak terlepas setelah kepergian sang pelatih Robert Rene Alberts. Kapal PSM pun seakan karam dan hancur lebur ketika ditinggal sang nahkoda.

Meski berhasil menjuarai Piala Indonesia, namun Juku Eja justru terseok-seok di Liga 1. Padahal komposisi pemain inti mereka tak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan musim lalu.

Pelatih Eropa yang pernah menangani klub Liga Belanda saja tak bisa mempertahankan konsistensi PSM di papan atas Liga 1. Darije Kalezic justru menorehkan catatan buruk.

Karena untuk kali pertama, tim papan atas kasta tertinggi sepak bola Indonesia tak pernah menang dalam pertandingan tandang, setidaknya sejak 2017 atau pada era Liga 1.

Namun Darije Kalezic berhasil mempersembahkan tiket kepada PSM agar bisa tampil di Piala AFC pada tahun depan. Ini menjadi satu-satunya nilai plus Darije Kalezic bagi PSM.

Performa PSM Serupa Klub Degradasi

© Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
Laga pertandingan antara Persela Lamongan vs PSM Makassar pada Shopee Liga 1 2019, Sabtu (07/12/19). Copyright: Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORTLaga pertandingan antara Persela Lamongan vs PSM Makassar pada Shopee Liga 1 2019, Sabtu (07/12/19).

Pada Liga 1 2018 lalu, semua tim, termasuk klub papan bawah, berhasil meraih tiga poin saat bermain di markas lawan. Begitu juga PSM, di mana mereka meraih 4 kemenangan tandang di musim lalu.

Juku Eja lebih banyak meraih hasil imbang, yakni 7 kali saat berkunjung ke rumah sang lawan. Catatan itu terbilang cukup apik, mengingat jumlah kekalahan PSM hanya menyentuh 6 kali.

Sedangkan di Liga 1 2017, ada dua tim yang tak pernah sama sekali menorehkan kemenangan satupun di laga tandang. Dua klub tersebut adalah Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik.

Penampilan Persiba nyatanya sama seperti PSM pada musim ini, di mana mereka menelan kekalahan 14 kali dan imbang 3 kali di 17 laga tandang Liga 1 2017.

Sementara itu, Persegres hanya mampu meraih satu poin saat menjalani pertandingan tandang melalui 1 hasil imbang dan 16 kekalahan. Alhasil, Persiba dan Persegres pun degradasi ke Liga 2.

Sekedar informasi, performa PSM di laga tandang Liga 1 2017 sanga apik. Juku Eja sukses mencatatkan 6 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 6 kali kalah.

Melihat fenomena tersebut, PSM menjadi satu-satunya tim era Liga 1 yang mampu bertahan di kasta teratas sepak bola Indonesia, meski tak pernah menang dalam laga tandang.

Manajemen PSM pun mencari sosok pelatih yang tepat untuk dibawa ke Makassar pada Liga 1 2020 mendatang. Mengingat pada musim depan mereka akan bersaing di kompetisi level Asia.

PSM harus mengembalikan kepercayaan fans mereka, dengan cara meraih prestasi di Piala AFC mendatang. Patut dinantikan pelatih mana yang akan dipilih agar bisa bersaing di Liga 1 dan level Asia.

1