INDOSPORT. COM - Persebaya Surabaya berpotensi diterpa beberapa kerugian apabila jadi merekrut Mahmoud Eid di bursa transfer jelang Liga 1 2020.
Gelaran Liga 1 2019 berakhir, Persebaya Surabaya kini sibuk mempersiapkan tim untuk musim depan. Salah satu persiapan yang sedang difokuskan Bajul Ijo adalah sektor perekrutan pemain anyar.
Akun Twitter Indostransfer menyebutkan Persebaya Surabaya akan segera mengumumkan pemain asing barunya pada 6 Januari 2020 mendatang. Indostransfer membongkar identitas sang pemain yang belum pernah sama sekali merumput di Indonesia.
Lebih lanjut, Indostransfer turut mengarahkan isu rekrutan Persebaya Surabaya kepada nama Mahmoud Eid, pemain Timnas Palestina keturunan Swedia. Mahmoud Eid saat ini sedang tak memiliki klub, usai terakhir kali dilepas klub Liga Swedia, Kalmar FF, pada 31 Desember 2019 lalu.
Pengalaman Mahmoud Eid yang pernah berkarier di Eropa, seakan menjanjikan kualitas mumpuni kepada Persebaya Surabaya. Namun Persebaya Surabaya tetap perlu berhati-hati, sebab ada beberapa potensi kerugian yang mungkin menimpa apabila ke depannya jadi memboyong Mahmoud Eid.
Apa sajakah sejumlah potensi kerugian yang dimaksudkan tersebut? INDOSPORT coba merangkumnya ke dalam ulasan berikut.
Kualitas Ketajaman
Persebaya Surabaya sepertinya ingin meningkatkan daya gedor tim apabila jadi memboyong Mahmoud Eid. Maklum saja, Mahmoud Eid berdasarkan data Transfermarkt, posisi naturalnya adalah seorang penyerang tengah.
Sebelum benar-benar merekrut, Persebaya Surabaya sepertinya wajib sekali untuk mencermati kualitas ketajaman Mahmoud Eid. Rekam jejak karier Mahmoud Eid terlihat tak memiliki kualitas ketajaman yang menjanjikan.
Kiprah terakhirnya bersama Kalmar FF di musim 2018/19, hanya dihiasi satu gol saja dari 10 penampilan. Torehan serupa turut dilakukan Mahmoud Eid bersama klub sebelumnya, GAIS Goteborg.
Kalau mau ditotal secara keseluruhan karier, Mahmoud Eid yang bermain sebanyak 164 kali cuma bisa mencetak 46 gol. Sebuah data yang mungkin saja membuat Persebaya Surabaya merugi, dan nantinya berpotensi kecewa dengan peforma Mahmoud Eid.
Tingkat Kebugaran
Mahmoud Eid memang memiliki jam terbang pentas sepak bola Eropa. Klub terakhirnya saja berkompetisi di kasta tertinggi Liga Swedia, Kalmar FF.
Meski demikian, Persebaya Surabaya tetap perlu mencermati kiprah Mahmoud Eid secara keseluruhan. Pasalnya, Mahmoud Eid sejatinya jarang mendapatkan menit bermain bersama klub-klub Benua Biru.
Bersama Kalmar FF, Mahmoud Eid terakhir kali bermain pada 1 Juni 2019 lalu. Artinya, sebelum dilepas per Kalmar FF per tanggal 31 Desember 2019, Mahmoud Eid sudah tak merumput selama kurang lebih enam bulan lamanya.
Hal ini berpotensi membuat Persebaya Surabaya mengalami kerugian bila jadi merekrut Mahmoud Eid. Enam bulan tak bermain, mungkin akan menurunkan tingkat kebugaran Mahmoud Eid dan berdampak buruk kepada permainan skuat Bajul Ijo.
Tak Sesuai Kebutuhan
Persebaya Surabaya mungkin harus mempertimbangkan lagi soal rencana transfer Mahmoud Eid. Bagaimana tidak, perekrutan Mahmoud Eid terbilang tak sesuai dengan kebutuhan Bajul Ijo.
Mahmoud Eid adalah seorang penyerang tengah, sementara Persebaya Surabaya sudah memiliki bomber asing yang terbukti kualitasnya, David da Silva. Kalau mau ditempatkan di posisi lainnya, Mahmoud Eid hanya bisa berperan sebagai winger kanan ataupun gelandang sayap kiri, yang mana Persebaya Surabaya telah memiliki stok pemain lokal cepat mumpuni untuk peran itu, seperti Irfan Jaya.
Kebutuhan Persebaya Surabaya sebenarnya lebih kepada posisi gelandang serang. Hal ini mengingat beberapa waktu lalu Persebaya Surabaya baru melepas gelandang serang asingnya, Diogo Campos.
Sebenarnya bisa saja jika pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, memaksakan Mahmoud Eid dimainkan menjadi gelandang serang. Namun harus diingat lagi, Mahmoud Eid tak biasa dengan peran tersebut dan mungkin gagal total.