Liga Indonesia

Naik 4 Peringkat, Ini Ranking Liga 1 Indonesia Versi AFC

Selasa, 7 Januari 2020 21:55 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air yakni Liga 1 2019 telah selesai dan Indonesia berhasil naik empat peringkat versi AFC. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air yakni Liga 1 2019 telah selesai dan Indonesia berhasil naik empat peringkat versi AFC.

INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air yakni Liga 1 2019 telah selesai dan Indonesia berhasil naik empat peringkat versi AFC.

Dalam kompetisi Liga 1 2019 yang selesai pada (22/12/2019) lalu, Bali United berhasil keluar sebagai juara baru. Total 34 pertandingan dengan sistem home dan away telah dijalani oleh 18 klub peserta Liga 1 2019.

Tiga tim telah terdegradasi atau turun ke kasta ke Liga 2 2020 yaitu Kalteng Putra, Semen Padang dan Badak Lampung FC. Kerasnya kompetisi Liga 1 2019 juga telah membawa daya tarik tersendiri sehingga menyedot animo penonton yang banyak.

Berkat kesuksesan PT LIB  dan PSSI, akhirnya perlahan kompetisi di Indonesia mulai bangkit sehingga naik empat peringkat versi AFC.

Indonesia berhasil naik ke posisi ke-24 dengan memperoleh total 16.340 poin. Namun poin tersebut ternyata masih kalah jauh dari beberapa negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Malaysia. Maklum, kompetisi sepak bola Indonesia memang baru saja memperoleh sanksi FIFA pada 2015 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai kalau PSSI masih perlu membenahi lima aspek supaya bisa mengembalikan posisi Liga Indonesia ke 10 besar.

"Ya, masih banyak PR yang harus dibenahi @officialpssi untuk mengembalikan posisi @liga1match kembali masuk 10 Besar. Setidaknya, penilaian ada dalam 5 aspek: legalitas, infrastruktur, keuangan, SDM dan #sporting a.k.a pembinaan usia muda," tulis Akmal Marhali di Instargam pribadinya.

"Aspek legalitas misalnya terkait Badan Hukum. Tidak ada lagi jual beli lisensi atau kepemilikan ganda. Ini masih menjadi problem utama. Selain aspek keuangan dan infrastruktur. Jadwal kompetisi yang masih sering molor juga harus menjadi perhatian pengurus #PSSI baru untuk pembenahan," tambahnya.

Tak hanya itu, Akmal Marhali juga menyinggung soal edukasi kepada suporter yang wajib dilakukan oleh PSSI supaya tidak ada lagi keributan antar pendukung.

"Aspek yang mengatrol ranking kompetisi #sepakbolanasional di mata #afc adalah tingginya animo penonton. Peran suporter sangat besar, sayang perhatian untuk pembinaan dan edukasi masih lemah. Suporter masih dijadikan pelengkap penderita. Bahasa kerennya #customer alias pembeli," tulis Akmal Marhali.

"Nah, tingginya minat penonton #bolakita ini sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dengan membangun kompetisi sepakbola nasional yang profesional, sehat dan bermartabat," tambahnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

LIGA INDONESIA RANKING 24 #SOS-06012020- Konfederasi Sepakbola Asia #AFC merilis ranking kompetisi #sepakbola yang berada di bawah naungannya. Kompetisi #sepakbolaindonesia berada di ranking 24, naik empat tingkat dari sebelumnya. Ranking pertama di duduki @chinasuperliga #Cina. @jleaguejp milik #jepang naik satu strip ke posisi kedua. @saudi_football__ league yang baru saja untuk pertama kalinya menggelar kompetisi sepakbola wanita dengan slogan "The Football Unites Us" juga naik satu tingkat berada di posisi ketiga. Untuk kawasan #ASEAN @thaileague milik #thailand berada di posisi terbaik: ranking 7, naik saru tingkat dari posisi 8. Diikuti #Filipina (posisi 14), #vietnam (16), #singapura (18) dan Malaysia (20). Posisi Indonesia lebih baik dari #hongkong (25), #Maladewa (26), #Bahrain (27), dan #Myanmar (28). #Kamboja berada di posisi 30. Ya, masih banyak PR yang harus dibenahi @officialpssi untuk mengembalikan posisi @liga1match kembali masuk 10 Besar. Setidaknya, penilaian ada dalam 5 aspek: legalitas, infrastruktur, keuangan, SDM dan #sporting a.k.a pembinaan usia muda. Aspek legalitas misalnya terkait Badan Hukum. Tidak ada lagi jual beli lisensi atau kepemilikan ganda. Ini masih menjadi problem utama. Selain aspek keuangan dan infrastruktur. Jadwal kompetisi yang masih sering molor juga harus menjadi perhatian pengurus #PSSI baru untuk pembenahan. Aspek yang mengatrol ranking kompetisi #sepakbolanasional di mata #afc adalah tingginya animo penonton. Peran suporter sangat besar, sayang perhatian untuk pembinaan dan edukasi masih lemah. Suporter masih dijadikan pelengkap penderita. Bahasa kerennya #customer alias pembeli. Nah, tingginya minat penonton #bolakita ini sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dengan membangun kompetisi sepakbola nasional yang profesional, sehat dan bermartabat. #sepakbolatanparekayasa #sepakbolatanpamafia. Semoga di musim kompetisi 2020 dengan pengurus PSSI baru semuanya bisa dibenahi secara simultan. Muaranya pastinya prestasi di level #timnasional. #bangkitsepakbolaindonesia #semangatmenolakmenyerah #akmal #akmalmarhali

Sebuah kiriman dibagikan oleh akmalmarhali (@akmalmarhali20) pada

Di musim 2019 lalu, PSSI juga telah membuat kejutan besar dengan menggelar kompetisi sepak bola wanita untuk pertama kalinya di Indonesia.

Kompetisi yang bernama Liga 1 Putri 2019 tersebut berhasil dimenangkan oleh Persib Bandung Putri yang menyabet gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah.