In-depth

Kalah Lagi dari Liverpool, Ada Apa Denganmu Mourinho?

Minggu, 12 Januari 2020 11:16 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Grafis:Ynt/Indosport.com
Melihat hasil pertandingan Liga Inggris matchday ke-22 antara Tottenham Hotspur vs Liverpool, tentu kita bakal bertanya 'ada apa denganmu, Mourinho?' Copyright: © Grafis:Ynt/Indosport.com
Melihat hasil pertandingan Liga Inggris matchday ke-22 antara Tottenham Hotspur vs Liverpool, tentu kita bakal bertanya 'ada apa denganmu, Mourinho?'

INDOSPORT.COM - Melihat hasil pertandingan Liga Inggris matchday ke-22 antara Tottenham Hotspur vs Liverpool, tentu kita bakal bertanya 'ada apa denganmu, Mourinho?'

Hasil pertandingan Tottenham vs Liverpool berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan The Reds di Stadion Tottenham Hotspur, Minggu (12/01/19) dini hari WIB tadi.

Liverpool berhasil unggul 1-0 atas Tottenham di babak pertama tepatnya menit ke-37 berkat aksi Roberto Firmino yang berhasil meneruskan umpan dari Mohamed Salah.

Keunggulan 1-0 ini tak hanya bertahan hingga babak pertama usai, tapi juga menjadi hasil pertandingan Tottenham vs Liverpool dini hari tadi.

Tentu saja, kekalahan dari Liverpool ini membuat Jose Mourinho yang melatih Tottenham sejak 20 November 2019 lalu itu merasa sangat marah. Bagaimana tidak, The Lilywhites sudah tanpa kemenangan dalam 4 pertandingan beruntun di Liga Inggris dan Piala FA.

Dalam 4 pertandingan terakhir di Liga Inggris dan Piala FA, mereka harus mencatat dua hasil imbang (Norwich City dan Middlesbrough) dan dua kekalahan (Southampton dan Liverpool). 

Melihat tim sekaliber Tottenham yang di musim 2018/19 kemarin sukses menembus babak final Liga Champions, dan menengok siapa yang melatih mereka saat ini, tentunya kita memang pantas bertanya 'ada apa denganmu, Mou?'

  • Sempat Tampil Apik di Awal, Kemudian Terus Menurun
© Tottenham Hotspur/GettyImages
Pelatih klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. Copyright: Tottenham Hotspur/GettyImagesPelatih klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.

Kedatangan Jose Mourinho yang mengalami peningkatan karier saat melatih Chelsea, fans Tottenham sebenarnya tak terlalu berharap karena sang pelatih pernah membesut klub rival sekota London.

Tepat pada tanggal 20 November 2019 kemarin, Mourinho secara resmi ditunjuk langsung oleh Bos Tottenham, Daniel Levy untuk melatih tim usai memecat Mauricio Pochettino.

"Mourinho adalah manajer tersukses di sepak bola. Dia kaya pengalaman, mampu memotivasi tim dan ahli strategi yang hebat.Dia banyak memenangkan penghargaan di setiap melatih klub, jadi kami sangat percaya kepadanya," ujar Levy dilansir dari laman resmi klub.

Kalau soal prestasi, Mourinho memang tak perlu ditanya. Pelatih yang penuh kontroversial ini pernah merasakan dua trofi Liga Champions musim 2003/04 bersama Porto dan 2009/10 di Inter Milan.

Selain itu, Mourinho juga mempersembahkan tiga trofi sekaligus berupa gelar juara LIga Inggris di musim 2004/05, 2005/06 dan 2014/15 untuk Chelsea dalam dua periode kepelatihannya.

Selain Liga Inggris dan Liga Champions, gelar juara Serie A Italia, LaLiga Spanyol dan Liga Portugal juga makin menjadi bukti bahwa Mourinho memang layak disandingkan dengan para pelatih kelas dunia lainnya.

Benar saja, kualitas top dan harapan manajemen Spurs kepada Mourinho sempat terjawab di awal perjalanan melatih Harry Kane cs. Tottenham berhasil menang beruntun di 3 laga perdana Mourinho di semua kompetisi.

Berhadapan dengan tim yang dilatih sebelumnya, yakni Manchester United membuatnya harus mengalami kekalahan pertama bersama Tottenham. Man United berhasil menang 2-1 di Old Trafford pada awal Desember kemarin.

Sejak kekalahan dari Manchester United itu, entah kenapa, Tottenham malah tampil tidak konsisten. Sempat menang 5-0 atas Burnley, mereka kembali kalah menghadapi klub besar seperti Chelsea dan Liverpool.

Yang paling terakhir adalah kekalahan menghadapi Liverpool dengan skor 1-0 di kandang sendiri, di mana itu sangatlah memalukan. Dan jika kita mengikuti jejak karier Mourinho, tentu pertanyaan 'ada apa denganmu, Mou?' sangat layak diberikan kepada pelatih asal Portugal itu.

  • Makin ke Sini, Seperti Ada yang Salah dengan Mourinho
© https://twitter.com/SpursOfficial
Jose Mourinho dan Harry Kane dalam latihan perdananya bersama Tottenham Hotspur, Rabu (20/11/19). Copyright: https://twitter.com/SpursOfficialJose Mourinho dan Harry Kane dalam latihan perdananya bersama Tottenham Hotspur, Rabu (20/11/19).

Jika bertanya kenapa Tottenham belum juga bangkit, mungkin memang seperti ada yang salah dengan Mourinho. Apalagi beberapa fakta yang mendukung didapat usai pertandingan Liga Inggris menghadapi Liverpool.

Jose Mourinho dikenal sebagai manajer yang memainkan permainan defensive, namun sejak melatih Tottenham, identitas itu seolah menguap begitu saja.

Fakta menurut Opta Joe sangat mengejutkan, yaitu Tottenham sudah kebobolan 20 gol dalam 13 pertandingan sejak diasuh oleh Mourinho di semua kompetisi.

Menjadi rekor tercepat untuk tim yang pernah dilatih Mourinho untuk kebobolan 20 gol. Dalam periode pertamanya melatih Chelsea, Mourinho membutuhkan 44 pertandingan di semua kompetisi untuk kebobolan 20 gol seperti Tottenham saat ini.

Bukan memperbaiki gaya bermainnya, Mourinho seperti biasa melimpahkan rekor buruk itu kepada para pemain, khususnya di lini pertahanan.

"Masalahnya adalah bagaimana kami bermain dan kenapa kami kebobolan. Kami terlalu banyak kebobolan dan itu sungguh membuat saya frustasi," ucap Mourinho dikutip dari AFP jelang hadapi Liverpool.

Mourinho melimpahkan kepada para pemain, di mana itu sangat jarang terjadi saat kepelatihan Pochettino. Semuanya makin jelas, di mana para pemain Tottenham seperti kehilangan semangat dalam mengarungi liga. Permainan mereka tak seperti saat masih dilatih Pochettino, yang tampil kompak dan solid.

Memang bisa saja disebut proses adaptasi sedang dilalui oleh Mourinho dengan skuat Spurs. Namun kemungkinan lebih parahnya, Mourinho memang tak menjalin komunikasi yang bagus dengan para pemain Tottenham, seperti yang pernah diucapkan oleh pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer baru-baru ini.

"Para pemain tentu ingin sukses dan memberikan yang terbaik, tapi jika kalian membebaskan mereka mengekspresikan diri di ruang ganti. Seperti halnya Paul Pogba, dia butuh didengar karena dia juga seorang manusia," ucap Solskjaer dilansir dari Mirror.

Jika apa yang diucapkan oleh Solskjaer benar adanya, tidak heran jika Mourinho makin ke sini terus mengalami penurunan kinerja. Bahkan dia juga bisa kehilangan statusnya sebagai pelatih top dunia jika terus begini situasinya.

  • Mourinho Tak Bisa Jalin Hubungan dengan Pemain?

Memang setelah menjuarai Liga Inggris musim 2014/2015 bersama Chelsea, Mourinho terus mengalami penurunan prestasi. Musim pertamanya di Man United, dia boleh saja berhasil memberikan gelar juara Liga Europa 2016/17.

Tapi seperti biasa, memasuki musim kedua segala sesuatunya mulai berubah untuk Mourinho di Old Trafford. Perselisihan antar pemain, mulai dari Pogba, Alexis Sanchez sampai Luke Shaw sempat dikabarkan tidak suka dengan sang pelatih.

Hingga musim ketiga, yakni Liga Inggris 2018/19 dimulai, Mourinho benar-benar kesulitan menahkodai Setan Merah. Bahkan dia harus mengalami pemecatan pada tanggal 16 Desember 2018 usai kalah dari Liverpool di Stadion Anfield.

Tak bisa menjalin kedekatan dengan para pemain yang ada di skuatnya di Chelsea, Manchester United hingga kini mungkin kembali terjadi di Tottenham tentu berpengaruh kepada kiprah Mourinho yang langsung kesulitan di awal ia menjabat sebagai pelatih Spurs.

Mencontoh Jurgen Klopp di Liverpool yang sangat dekat dengan para pemainnya, nampaknya harus dicoba oleh Jose Mourinho di Tottenham. Jika tidak mau, besar kemungkinan dia bisa dipecat sebelum Liga Inggris 2019/20 berakhir.