INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Bojan Hodak, masih belum menentukan siapa yang akan diamanahkan menjadi kapten di Liga 1 2020. Untuk itu, redaksi berita INDOSPORT rangkum untuk anda tiga pemain yang layak menyandang ban kapten Pasukan Ramang.
Memasuki Liga 1 2020, Hodak tidak hanya disibukkan mengasah hal teknis semisal kebugaran fisik dan strategi permainan untuk skuatnya. Ia juga tidak boleh sembarangan mengurus hal nonteknis, seperti siapa yang akan menjadi sosok pemimpin di antara pemainnya.
Pelatih sepak bola berlisensi UEFA Pro ini mesti cermat menentukan kapten PSM di Liga 1 2020. Sebab, anjloknya performa pada musim lalu salah satunya ditengarai tidak adanya sosok yang menjadi pemimpin di antara pemain baik di dalam maupun luar lapangan.
"Saya membiarkan pemain sendiri yang memilih, agar yang menjadi kapten benar-benar dipercaya oleh semuanya. Saya akan bicara dengan semua pemain untuk memilih kapten. Sekaligus akan menjadi tangan kanan saya di lapangan saat laga," ungkap Hodak beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, kepastian siapa yang menyandang ban kapten PSM baru akan terungkap pada leg pertama play-off Piala AFC 2020, Rabu (22/01/20) nanti. Namun, redaksi berita INDOSPORT memprediksi ada tiga sosok pemain yang berpeluang.
Adapun sejumlah indikator menjadi pertimbangan diantaranya peluang bermain reguler pada musim 2020 ini dan beberapa lama pemain tersebut telah membela PSM. Berikut redaksi berita INDOSPORT rangkum untuk Anda.
1. Wiljan Pluim
Pesepakbola asal Belanda ini telah menyandang ban kapten PSM sejak Liga 1 2019. Pluim dipercaya sebagai kapten utama Pasukan Ramang di bawah arahan pelatih sepak bola asal Bosnia Herzegovina, Darije Kalezic, kala itu.
Sejatinya, peran sebagai kapten telah diemban Pluim sejak Liga 1 2018, di mana kala itu ia sebagai kapten kelima. Namun, sejak pertengahan musim dua kapten utama, Zulkifli Syukur dan Ardan Aras, semakin jarang dimainkan.
Peluang Pluim untuk mempertahankan ban kapten di lengannya sangat besar. Terlebih ia merupakan pemain asing yang otomatis mengunci satu tempat di posisi inti dan akan sering dimainkan oleh pelatih Bojan Hodak.
Ayah satu anak ini juga telah membela PSM sejak pertengahan musim 2016 dan kini telah memasuki musim kelima. Dengan usianya yang menginjak 31 tahun ditambah segudang pengalaman di Liga Belanda, Pluim diprediksi menjadi kapten utama pada musim ini.
2. Rizky Pellu
Gelandang asal Ambon ini telah mengenakan jersey Pasukan Ramang sejak awal musim 2016 dan telah menjadi idola suporter. Pellu juga masuk ke dalam jajaran pemain yang telah lama memperkuat PSM sehingga menjadi kandidat kuat penyandang ban kapten pada musim ini.
Menyoal peluang bermain secara reguler, Pellu diprediksi tetap akan menjadi andalan pelatih Bojan Hodak. Apalagi, trionya bersama Pluim dan Marc Klok di lini tengah PSM telah sangat padu sehingga sulit untuk digeser gelandang lain seperti M Arfan dan rekrutan anyar, Ahmad Agung Setia Budi.
Sejatinya, dalam beberapa laga pada Liga 1 2019, Pellu kerap dipercaya menyandang ban kapten PSM. Terlebih, setelah Pluim mengalami cedera dan dipulangkan ke Belanda, pemilik nomor punggung 19 ini menjadi opsi utama sebagai kapten.
3. Rasyid Bakri
Nama terakhir ialah pesepakbola yang dijuluki Pangeran Mattoangin, Rasyid Bakri. Namanya diprediksi redaksi berita INDOSPORT bakal menjadi calon kuat penyandang ban kapten PSM Makassar pada Liga 1 2020.
Memang, apabila melihat peluang bermain Rasyid sangatlah kecil pada musim ini. Mengingat pelatih Bojan Hodak diyakini masih akan menggunakan trio lini tengah kepada Pluim, Pellu, dan Klok yang telah menjadi andalan sejak Liga 1 2017.
Namun, Rasyid memiliki dua keunggulan lain dibandingkan dua nama di atas. Pemilik nomor punggung 17 di PSM ini menjadi pemain yang paling lama membela panji Pasukan Ramang setelah kepergian M Rahmat dan Hendra Wijaya, yakni sejak tahun 2011 silam.
Selain itu, Rasyid juga merupakan pemain asli binaan PSM yang hingga saat ini menyandang status 'One Man Club'. Tentu saja, dengan kondisi tersebut pesepakbola berusia 29 tahun ini sudah sangat memahami kultur yang ada di Pasukan Ramang dibandingkan pemain lain.