INDOSPORT.COM - Mumtaz Rais menjanjikan akan mendatangkan eks Inter Milan Sulley Muntari ke klub Liga 1 PSS Sleman jika dirinya menjadi pemilik saham mayoritas. Sejumlah kerugian-pun siap membayangi.
Politikus yang akan maju dalam Pilkada Sleman, Mumtaz Rais menjanjikan akan mendatangkan Sulley Muntari ke PSS Sleman andai dirnya jadi pemilik mayoritas saham klub berjuluk Super Elang Jawa itu.
Keinginan Mumtaz Rais yang diawali dari dilegonya 68% saham PSS Sleman oleh pemiliknya Soekeno itu, juga didasari pendapatnya bahwa klub yang kini dilatih Eduardo Perez itu masih kekurangan pemain bertipe jangkar selayaknya Muntari.
Dengan kualitas dan pengalamannya bermain di level tertinggi sepak bola Eropa, kehadiran Muntari memang sangat mungkin memberikan manfaat dan keuntungan buat PSS Sleman.
Tetapi diluar itu, rasannya sejumlah kerugian juga akan mengikuti kehadiran eks Inter dan AC Milan itu di klub yang berdomisili di Utara Yogyakarta itu.
Apa saja kerugiannya, berikut INDOSPORT merangkumkannya untuk Anda pembaca setia kami.
Lama Absen
Sebagai pemain berlevel Eropa, kualitas Sulley Muntari jelas tak bisa diragukan lagi. Namun itu dulu, saat dirinya masih dalam puncak permainan.
Sementara saat ini, kualitas Muntari rasannya pantas untuk disangksikan, terlebih saat dirinya sudah hampir enam bulan tak memiliki klub. Di klub terakhir pun, Albacete, Muntari hanya bermain dua kali sepanjang musim.
Dengan jarang bahkan hampir tak pernah lagi Muntari bertanding kompetitif di atas lapangan, tentu kualitasnya akan jauh menurun. Termasuk juga masalah kebugaran. Dan alih-alih memberikan keuntungan, bukan mustahil pemain asal Ghana itu justru menghadirkan kerugian ke PSS Sleman dengan harga dan kualitasnnya yang tak bisa dimanfaatkan maksimal.
Riwayat Cedera
Bicara mengenai kebugaran, Sulley Muntari juga berpotensi menghadirkan kerugian untuk PSS Sleman dengan riwayatnya sebagai pemain yang kerap mengalami cedera.
Sepanjang karier profesionalnya setidaknya Muntari pernah mengalami cedera mulai dari cedera betis, lutut, tendon hingga cedera otot di bagian tubuh lainnya.
Bahkan kasus cederanya mUntari sempat membawa masalah untuknya ketika bermain di AC Milan. kala itu Muntari mengalami cedera karena bermain tarkam, padahal statusnya masih merupakan pemain AC Milan. Akibatnya, Muntari pun harus rela mendapatkan pemotongan gaji dari klubnya itu.
Dan dengan usia yang tak lagi muda, peluang Muntari untuk mengalami cedera jelas akan semakin terbuka. Apa lagi di kondisi sepak bola Indonesia saat ini. Dimana lapangan yang ada memiliki kualitas yang jauh di bawah standar Eropa, tempat biasa Muntari bermain.
Jadi bukan tak mungkin, alih-alih membantu PSS Sleman di Liga 1 2020, Muntari justru lebih banyak duduk di bangku penonton karena cedera.
Pemerataan Tim
Mumtaz Rais jelas tidak salah jika menyebut PSS Sleman membutuhkan pemain jangkar di lapangan tengah hingga dirinya ingin mendatangkan Muntari. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan jelang Liga 1 2020 ini, PSS Sleman sebenarnya membutuhkan lebih dari sekdar pemain jangkar.
Sebab banyak bintang mereka musim lalu yang kini hengkang ke klub lain. Mulai dari pemain belakang Samuel Christianson, Ikhwan Ciptadi. Juga pemain menyerang seperti Haris Tuharea, Sidik Saimima, Dave Mustaine dan Kushedya Hari Yudo.
Melihat banyaknya bintang yang hijrah tersebut, maka akan menjadi kerugian jika PSS Sleman memaksa untuk mendatangkan Sulley Muntari yang tentu tak akan berharga murah.
Jadi alih-alih mendatangkan Muntari, alangkah lebih baiknya dengan nominal harga pemain 35 tahun itu, digunakan untuk mendatangkan banyak pemain lokal berkualitas di berbagai posisi yang dibutuhkan PSS Sleman utnuk mengarungi Liga 1 2020.