INDOSPORT.COM - Bali United harus mengubur asanya berlaga di kompetisi tertinggi Asia usai takluk dari tuan rumah Melbourne Victory 0-5 pada babak kualifikasi Liga Champions Asia 2020, Selasa (21/01/20) WIB.
Sejak menit pertama, tuan rumah nampak mendominasi permainan. Serangan demi serangan dilancarkan Melbourne Victory ke gawang Bali United yang dijaga Wawan Hendrawan.
Alhasil Melbourne Victory membuka keran golnya pada menit ke-14. Sepakan Migjen Basha usai memanfaatkan umpan silang berhasil menjebol gawang Bali United. 1-0 untuk tuan rumah.
Bali United sebenarnya mampu memperkecil kedudukan. Sayang peluang demi peluang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Laskar Serdadu Tridatu. Justru malah Bali United kembali diberondong gol hingga harus menelan kekalahan 5-0.
Berikut ini kamu rangkum tiga fakta pertandingan kualifikasi Liga Champions Asia antara Melbourne Victory vs Bali United.
1. Mampu Imbangi Permainan
Hasil 5-0 memang sangat telak dalam pertandingan sepak bola. Namun dari segi permainan sesungguhnya Bali United tak medioker-medioker amat.
Semeton Dewata mampu memberikan perlawanan cukup berarti terhadap Melbourne Victory. Pada babak pertama saja Bali united sanggup melepaskan enam tembakan ke gawang berbanding 13 milik Melbourne.
Dari enam tembakan itu, beberapa bahkan hampir saja membuahkan gol andai saja sedikit lebih beruntung. Pada babak kedua pun Bali sempat mendapat peluang mencetak gol melalui M. Rahmat.
2. Skema Umpan Tarik
Melbourne Victory sejatinya bukan tim yang istimewa. Jika diperhatikan, mereka memainkan skema sepak bola pada umumnya.
Hanya saja, kualitas dasar yang dimiliki para pemainnya memang di atas pemain-pemain Bali United. Melbourne pun dengan mudah mampu memeragakan umpan-umpan terobosan dan juga umpan-umpan tarik yang tak bisa dihalau oleh pertahanan Bali United.
Dua gol pertama Melbourne Victory pada babak pertama pun juga berasal dari skema umpan tarik di sisi sayap. Sayang sekali anak-anak Bali gagal menghalau skema yang sebenarnya sudah sangat umum dalam sepak bola ini.
3. Perpanjang Penderitaan Klub Indonesia di Australia
Kekalahan Bali United dari Melbourne Victory memperpanjang rekor buruk tim Indonesia tiap bertemu tim Australia.
Sebelum ini Persija Jakarta juga gagal melewati hadangan Newcastle Jets usai kandas dengan skor 3-1 pada ajang yang sama tahun lalu.
Persik Kediri dan Persipura Jayapura juga pernah merasakan kekalahan dari tim Australia. Pada 2007 Persik Kediri kalah 3-0 dari Sydney FC di Parramatta Stadium.
Sementara Persipura harus rela digasak 3-0 oleh Adelaide United pada play-off Liga Champions Asia tahun 2012.