INDOSPORT.COM - Perubahan yang coba dilakukan Bali United ternyata belum berbuah hasil. Skuat Serdadu Tridatu tetap dihajar 0-5 oleh Melbourne Victory pada laga fase kedua Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) 2020 di AAMI Park, Selasa (21/1/20).
Serdadu Tridatu musim lalu dikenal sebagai tim dengan pertahanan terkuat. Saat memastikan gelar Liga 1 2019, pada pekan ke-30, gawang Bali United hanya kebobolan 28 gol dari 30 pertandingan. Jumlah ini menjadi yang paling sedikit di antara kontestan musim lalu.
Maka dari itu, ketika kebobolan tiga gol dari Tampines Rovers pada laga perdana tahun 2020, Bali United coba melakukan rotasi. Andhika Wijaya digantikan Dias Angga Putra. Sementara Leonard Tupamahu digantikan Haudi Abdillah.
Rotasi ini ternyata belum berjalan sesuai harapan. Gawang Bali United malah jebol lima kali. Sisi kanan yang ditempati Dias kerap kali dieksplotasi winger Melbourne Victory, Elvis Kamsomba. Sementara performa Haudi saat menemani Pacheco tak lebih baik dari Leonard.
Namun, pendapat berbeda justru dikemukakan pelatih kepala Bali United, Emral Abus. Dari pandangan pelatih berlisensi AFC Pro ini, laga berjalan menarik.
"Pertandingan ini cukup menarik. Walaupun kita kalah 5-0, tapi permainan sangat bagus," ucap Emral Abus usai pertandingan.
Kekalahan dengan margin lima gol ini menjadi yang terburuk dalam perjumpaan klub Indonesia dengan Australia di ajang LCA. Tiga tim pendahulu kalahnya tak lebih dari tiga gol.
Persik Kediri tahun 2007 dikalahkan Sydney FC 0-3. Lalu Persipura Jayapura dikalahkan Adelaide United 0-3 pada 2012. Sementara Persija Jakarta kalah dari Newcastle Jets 1-3, pada babak tambahan tahun 2019.