INDOSPORT.COM – Kompetisi Liga 1 2020 sudah di depan mata, demikian pula dengan Liga 2 yang akan diikuti oleh 24 tim, termasuk Kalteng Putra.
Kalteng Putra hanya menjadi juru kunci di Liga 1 2019 lalu, dan harus turun kasta ke Liga 2 bersama dua tim lainnya, Perseru Badak Lampung FC dan Semen Padang FC.
Sayangnya, jelang akhir kompetisi Liga 1 2019, Kalteng Putra diterpa isu tak sedap tengah menunggak gaji pemain. Alhasil, tim yang bermarkas di Palangkaraya itu pun ditinggal sejumlah pemainnya.
Hingga kini, pemegang saham Kalteng Putra belum melakukan persiapan untuk mengikuti gelaran Liga 2 2020, sehingga mengundang tanya dari para penikmat sepak bola, termasuk para fans Kalteng Putra atau disebut sebagai Pasus 1970.
“Kami berharap semoga saja segera terwujud kesepakatan antara para pemegang saham sehingga tim bisa segera terbentuk,” sebut koordinator Pasus 1970, Bahri, seperti dilansir dari laman Kalteng Pos.
Hal tersebut coba dijawab oleh mantan General Manager (GM) Kalteng Putra, Hasanuddin Noor. Ia membenarkan jika Kalteng Putra masih berjuang untuk bias berlaga di Liga 2 2020.
“Kalteng Putra tentu menjadi harapan semua masyarakat Kalteng, Sehingga diupayakan untuk tetap ada, walaupun hanya berkompetisi di Liga 2 Nasional tahun 2020 ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas Kalteng Putra adalah Agustiar Sabran sebesar 60 persen, disusul Muhdirin dan Veky Pangendaheng masing-masing 15 persen, dan Warda Rocky memiliki 10 persen sisanya.
Sejumlah pemain Kalteng Putra sudah menyatakan pamit dan berlabuh ke tim lain. Sementara pelatih Gomes de Oliveira hingga kini belum mendapatkan klub anyar. Sejauh ini, informasi mengenai kick off Liga 2 2020 akan dilangsungkan pada 13 Maret mendatang.