INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, menyebut klub yang ditanganinya senasib dengan Lalenok United. Pelatih berkepala plontos ini lantas berusaha menciptakan perbedaan signifikan di antara kedua klub di Piala AFC 2020.
Baik PSM maupun Lalenok United tak bisa menggunakan stadionnya akibat tak lolos verifikasi AFC untuk menggelar laga internasional. Sehingga, kedua klub harus mengungsi ke stadion lain guna memainkan laga play-off.
"Mereka (Lalenok United) menggelar leg pertama di Bali. Bagi kami, meskipun berstatus sebagai tamu tapi laga tetap digelar di Indonesia," ucap Bojan Hodak saat sesi jumpa pers pra laga leg kedua play-off Piala AFC 2020, Selasa (28/1/20).
"Leg kedua tak bisa dimainkan di Makassar tapi kami masih tetap berada di Indonesia. Sehingga, kami tetap merasa sebagai tuan rumah meskipun tidak bermain di Makassar," tambah pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
Selain itu, Hodak merasa tak terbebani memainkan laga kandang di Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Bogor. Sebab, pelatih berusia 48 tahun ini meyakini suporter PSM Makassar tetap akan datang memberi dukungan secara masif.
Untuk itu, Bojan Hodak berusaha menciptakan perbedaan di antara PSM dengan Lalenok United. Terlebih, ia merasa motivasi Wiljan Pluim dkk. meningkat setelah memutus tren tak pernah meraih kemenangan tandang dalam laga resmi perdananya tahun ini.
"PSM hanya meraih satu kemenangan tandang sepanjang musim lalu dan kami sudah meraih satu kemenangan tandang di leg pertama kemarin. Saya akan mencoba beradaptasi dengan kondisi di sini (Bogor) dan berusaha meraih kemenangan sekali pun akan mendapatkan banyak kendala," pungkasnya.
Sejatinya, PSM Makassar mengulangi nasib saat berlaga di ajang Piala AFC 2020. Musim lalu, mereka juga terpaksa memakai Stadion Pakansari sebagai kanda dikarenakan masalah yang sama dengan musim ini.