INDOSPORT.COM – Salah satu kontestan Liga 2 2020, Sriwijaya FC mengusulkan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator liga supaya kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia ini menggunakan pemain asing.
Manajemen Laskar Wong Kito memiliki anggapan bahwa adanya pemain asing di Liga 2 akan mampu menarik penonton untuk hadir langsung di stadion. Nantinya pemain asing dianggap seperti marquee player seperti saat Liga 1 tahun 2017.
Menanggapi wacana Sriwijaya FC, salah satu kontestan Liga 2 lainnya yakni Persekat Kabupaten Tegal kurang setuju dengan adanya usulan ini.
Menurut Haron Bagas Prakosa selaku CEO Persekat, kompetisi Liga 2 lebih baik menggunakan pemain lokal saja supaya pembinaan bibit-bibit pesepak bola Indonesia lebih bagus dan performa pemain lokal di Liga 2 tidak kalah pamor.
“Menurut kami, Liga 2 lebih baiknya cukup lokal saja karena ini merupakan salah satu langkah national building. Nanti jika pemain lokal mampu menunjukkan kualitasnya di Liga 2, yang untung juga Timnas karena bisa ambil pemain dari situ,” tutur Bagas kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (30/01/20).
“Selain itu, adanya pemain asing takutnya memengaruhi pamor pemain lokal. Banyaknya pemain lokal berkualitas di Liga 2 juga bisa menjadi pola recruitment PSSI di Timnas supaya kompetisi ini memunculkan pemain muda potensial,” imbuh mantan Sekda Kabupaten Tegal tersebut.
Terakhir kali pemain asing bermain di kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia terjadi di kompetisi Divisi Utama tahun 2014. Setelah PSSI kembali aktif menggelar kompetisi resmi di tahun 2017, setiap klub di Liga 2 tidak boleh menggunakan jasa pemain asing.