INDOSPORT.COM - Tidak cuma instal ulang dan membuat Real Madrid jadi tim tidak terkalahkan di sepanjang Januari 2020, namun Zinedine Zidane juga berhasil memasang antivirus buat Los Blancos.
Penampilan Real Madrid bersama Zinedine Zidane sendiri mulai menunjukkan perubahan drastis. Sempat terseok di bawah arahan Julen Lopetegui dan Santiago Solari pada musim lalu, skuat Los Blancos mulai kembali bangkit dan menunjukkan jati diri mereka sebagai pemilik gelar terbanyak Liga Champions sepanjang sejarah.
Pada musim 2018/19, Real Madrid bagai berada di titik nadir terendah dalam meraih prestasi, di mana Karim Benzema dan kolega gagal memberikan satu gelar juara pun buat publik Bernabeu.
Di akhir musim, Real Madrid pun cuma mampu finish di peringkat ketiga di bawah Barcelona dan juga Atletico Madrid. Tidak cuma seret prestasi, suasana ruang ganti El Real pun terlihat sangat-sangat buruk dan membuat para pemain ogah-ogahan tampil untuk Real Madrid.
Pergantian hingga tiga pelatih dalam semusim menjadi bukti tentang seberapa parah kondisi Real Madrid saat itu, kacau dan penuh dengan ketegangan hingga membuat para pemain sulit tampil lepas.
Beruntung di akhir musim manajemen Real Madrid mengambil tindakan tegas dengan mendatangkan kembali Zinedine Zidane, mantan pelatih yang menghantarkan Si Putih meraih gelar Liga Champions Eropa tiga kali secara beruntun.
Hanya menyisakan 11 pertandingan pada sisa musim 2018/19 kemarin, Zinedine Zidane berhasil memberikan lima kemenangan, dua hasil imbang dan empat kekalahan sekaligus membawa Madrid finish di tiga besar klasemen.
Pasca sukses mengembalikan muka Real Madrid dengan lolos ke Liga Champions, masa bakti kedua Zinedine Zidane di Bernabeu musim 2019/20 pun berjalan sukses, bahkan bisa dibilang serupa dengan capaiannya tahun 2015 hingga 2017 silam.
Tercatat dalam delapan pertandingan awal Liga Spanyol musim ini, Real Madrid berhasil tampil tanpa kekalahan dengan rincian lima kemenangan dan tiga hasil imbang.
Bahkan hingga pekan ke-21, Real Madrid baru sekali kalah saat berhadapan kontra RCD Mallorca dan membuat mereka kokoh di puncak klasemen sementara dengan selisih tiga angka dari Barcelona.
Penampilan paling mentereng Real Madrid terjadi pada awal tahun 2020, di mana El Real meraih tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi dan hanya kebobolan empat gol.
Berkat capaian impresif tersebut, Zinedine Zidane dianggap berhasil menginstal ulang permainan Real Madrid yang sebelumnya sempat terpuruk di era Julen Lopetegui dan Santiago Solari jadi kembali bertaji di Eropa.
"Zidane berhasil memperbaiki mental para pemainnya sejak kembali, dan dia telah menginstal kembali keinginan tim untuk menang, itulah yang diperlukan untuk menjadi sukses," ungkap Jose Felix Diaz, salah satu jurnalis Marca.
Tidak cuma menginstal ulang para skuat Real Madrid yang akhirnya berhasrat meraih kemenangan, Zinedine Zidane pun berhasil memasang antivirus 'gagal menang' saat El Real tampil di partai final.
Dengan kembalinya taji Real Madrid bersama Zinedine Zidane musim 2019/20 ini, menarik dinanti perjalanan El Real kedepan. Apakah program haus kemenangan yang diinstal Zidane bakal berjalan lancar hingga akhir musim? Atau malah terhenti ditengah jalan dan akhirnya gagal menyumbang trofi buat Real Madrid.