INDOSPORT.COM – Walaupun mendominasi Serie A Liga Italia dengan catatan rekor 8 kali raihan gelar juara secara beruntun, Juventus ternyata masih memiliki kelemahan.
Bermain di liga yang dipandang sebagai kawah candradimuka para bek dan penjaga gawang masa depan, Juventus malah memiliki permasalahan di lini belakang. Padahal, di sana terdapat nama-nama mentereng seperti Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Mathijs de Ligt, dan Gianluigi Buffon.
Lini belakang Juventus dianggap kurang solid dan inkonsisten, yang nampaknya sudah terlihat sejak era Antonio Conte. Tampaknya, Bianconeri belum menemukan jenderal lini belakang yang bisa menggantikan peran Fabio Cannavaro dulu.
Dilansir dari Black White Read All Over, Juventus bahkan mempunyai catatan kebobolan hingga 30 gol saat mereka meraih gelar Serie A Liga Italia pada musim 2018-2019, catatan yang sungguh tidak mencerminkan sebuah klub yang mampu mendominasi liga selama 8 tahun.
Pada musim 2019-2020 ini saja Juventus sudah kebobolan 21 gol dari 21 pertandingan yang telah mereka mainkan di Serie A Liga Italia. Catatan tersebut kalah dengan Inter Milan (18 gol) dan Lazio (19 gol).
Rapuhnya lini belakang Juventus dalam beberapa musim belakangan ini tak lepas dari pemain-pemain kunci di lini pertahanan mereka yang telah mulai menua dan rentan cedera.
Krisis di lini belakang Juventus tersebut seharusnya bisa diakali dengan gelontoran gol dari lini depan mereka yang dihiasi nama-nama top seperti Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala.
Tetapi, kenyataannya, Juventus hanya mampu mencetak 40 gol dari 21 pertandingan mereka. Catatan tersebut masih kalah dengan Inter dan Lazio. Bahkan, catatan gol skuat asuhan Maurizio Sarri kalah jauh dari milik Atalanta yang mencapai 57 gol.
Mungkin Juventus akan kembali meraih gelar Serie A Liga Italia di musim ini, yang akan menjadi gelar ke-9 mereka secara beruntun. Tetapi, Si Nyonya Tua patut was-was dengan Inter, Lazio, AS Roma, dan Atalanta yang siap mengguncangkan dominasi pada musim-musim mendatang.