Liga Italia

Tak Jadi Boyong Paqueta, Bos Fiorentina Beberkan 'Kelicikan' AC Milan

Selasa, 4 Februari 2020 00:12 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Prio Hari Kristanto
© Football Planet
Gagal Boyong Paqueta, Direktur Fiorentina Beberkan Sikap 'Licik' AC Milan Copyright: © Football Planet
Gagal Boyong Paqueta, Direktur Fiorentina Beberkan Sikap 'Licik' AC Milan

INDOSPORT.COM - Direktur olahraga Fiorentina, Daniele Prade, membocorkan penyebab kegagalan timnya memboyong Lucas Paqueta dari AC Milan. 

Masa depan Lucas Paqueta di San Siro belakangan mulai buram setelah keberadaannya tidak cocok dengan skema 4-4-2 yang diusung pelatih baru, Stefano Pioli.

Sepanjang bursa transfer Januari 2020, Paqueta sempat dikaitkan dengan raksasa Ligue 1, Paris Saint-Germain serta rival Serie A, AS Roma. 

Beberapa hari lalu, Fiorentina secara mengejutkan telah menghubungi AC Milan guna menanyakan potensi transfer Lucas Paqueta.

Fiorentina telah melakukan perombakan besar-besaran terhadap skuad mereka sejauh ini. Teranyar, mereka melakukan negosiasi transfer Alfred Duncan dari Sassuolo serta Christian Kouame, Domenico Criscito dari Genoa, dan Patrick Cutrone dari Wolves.

Sayangnya, keinginan La Viola mendatangkan Paqueta ditolak oleh AC Milan. Menurut direktur Olahraga Fiorentina, Daniele Prede, Rossoneri hanya ingin menyetujui kesepakatan peminjaman.

"Logikanya, hal pertama yang harus kami lakukan adalah mengatasi kekurangan tim di masa sekarang. Kenyataannya, kami membutuhkan seorang striker, gelandang kreatif, serta bek," ujar Prade

"Memboyong Lucas Paqueta adalah hal yang menarik, tetapi Milan sangat alot. Mereka hanya menyetujui kesepakatan peminjaman. Padahal, kami membutuhkannya untuk saat ini dan masa depan," imbuhnya. 

Secara terselubung AC Milan terkesan licik lantaran meminjamkan Paqueta agar sang pemain mendapat jam terbang serta pengalaman di Fiorentina. Kemudian, Diavolo bisa kapan pun meminta sang pemain kembali ke San Siro dengan kualitas yang lebih baik.

Perfoma Paqueta di AC Milan musim ini bisa dibilang kurang memuaskan. Jarang masuk dalam starting XI membuat sang pemain dikabarkan depresi.