INDOSPORT.COM - Klub LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, bisa disebut sebagai tim paling merugi dalam dua tahun terakhir setelah mendatangkan Thomas Lemar dan Joao Felix dengan nilai fantastis, yakni 200 juta euro atau sekitar Rp3 triliun lebih.
Mungkin tak banyak yang membicarakan bagaimana kebijakan transfer Los Rojiblancos bisa dikategorikan gagal. Namun faktanya, baik Lemar dan Felix tak mampu memenuhi ekspektasi meski didatangkan dengan harga mahal.
Sebagai contoh Thomas Lemar. Pemain berusia 24 tahun tersebut didatangkan pada 2018 silam dari AS Monaco dengan mahar 72 juta euro atau Rp1,2 triliun (sebelum inflasi). Dengan harga tersebut, banyak yang menduga dirinya akan menjadi bintang anyar Atletico Madrid.
Namun selama hampir dua musim berseragam Los Colchoneros, Lemar urung tampil menggila dan hanya mencetak tiga gol dan enam assist dalam 65 laga. Parahnya, dalam 22 laga musim 2019-2020, dirinya tak pernah mencetak gol maupun assist.
Kemudian ada Joao Felix. Wonderkid asal Portugal ini digadang-gadang akan menjadi penyerang berbahaya Atletico Madrid. Ia didatangkan dengan mahar 127 juta euro (Rp2 triliun).
Felix gagal memenuhi ekspektasi dan urung mencetak gol bagi Atletico Madrid. Gol terakhir yang ia persembahkan bagi Los Rojiblancos terjadi empat bulan silam. Total dalam 24 laga, pemain berusia 19 tahun ini hanya mampu mencetak empat gol .
Menilik catatan tersebut, Atletico Madrid setidaknya telah 'membakar' uang lebih dari Rp3 triliun hanya untuk Thomas Lemar dan Joao Felix. Hal ini jelas mencoreng nama Los Rojiblancos yang identik dengan pembelian pemain bintang berharga murah sebelum dijual dengan banderol fantastis.