INDOSPORT.COM - Bek klub Liga 1 Bhayangkara FC, Putu Gede Juni Antara, dianggap bermain terlalu keras saat laga uji coba melawan PSM Makassar, Rabu (05/02/20) di Stadion PTIK, Jakarta Selatan. Pelatih PSM, Bojan Hodak menilai tekel Putu Gede ke pemainnya, Giancarlo di babak kedua 'brutal' dan sangat berbahaya.
"Giancarlo menerima tekel keras dari belakang pada awal laga, normalnya itu harus berbuah kartu merah. Kamu tidak boleh melakukan hal seperti itu dalam sebuah laga uji coba karena merupakan hal bodoh," kata Bojan.
Meski demikian, pandangan berbeda dilontarkan oleh pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster. Ia justru senang, karena eksperimennya memainkan Putu Gude sebagai bek tengah cukup berhasil, terlepas dari aksi tekel cukup keras tersebut.
"Beberapa pemain kami tak bisa diturunkan dan Putu bermain bagus. Dia aslinya bek kanan, tapi bisa main bek tengah juga," katanya.
"Selain itu, ada Nurhidayat (Haji Haris), dia pemain muda dan wajar ada kesalahan tapi dia bermain bagus. Nanti ke depan mereka akan ditemani pemain berpengalaman seperti Lee Won-jae, lalu ada Ruben Sanadi dan Achmad Jufriyanto yang belum main (di uji coba) karena kami tak mau paksa," sambung Paul.
Laga uji coba Bhayangkara vs PSM dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 1-0. Gol semata wayang PSM tersebut dilesakan oleh pemain anyar, Yakob Sayuri yang baru didatangkan dari Barito Putera.
Namun, kekalahan tersebut tak terlalu dipikirkan oleh Bhayangkara. Pelatih Paul Munster justru senang karena bisa melihat kekurangan timnya untuk segera diperbaiki menjelang Liga 1 2020 yang dijadwalkan kick off pada 29 Februari nanti.
"Kami banyak bermain dengan counter attack (lawan PSM) dan saya rasa kami tak kehilangan Bruno Matos (yang dominan di musim lalu) karena ada beberapa peluang tapi belum berbuah gol. Kami punya banyak pemain yang bisa jadi opsi nanti (pengganti Matos)," tuturnya.