INDOSPORT.COM - Menang di partai Derby della Madonnina kontra AC Milan dan memiliki poin sama dengan Juventus di puncak klasemen Serie A Italia, membuat Inter Milan jangan terlalu jemawa karena Liverpool pun pernah gagal juara meski mengoleksi 97 angka di akhir musim.
Pada pertandingan super panas Liga Italia pekan ke-23 antara Inter vs Milan, Senin (10/2/20) dini hari WIB tersebut, tuan rumah I Nerazzurri berhasil menang dengan skor 4-2 meski sempat tertinggal dua gol di babak pertama.
Bertempat di stadion Giuseppe Meazza, AC Milan mampu membobol gawang 'tetangga' mereka itu melalui Ante Rebic pada menit ke-40 serta Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-45+1.
Namun selepas jeda, Inter berhasil melakukan comeback bahkan mencetak empat gol balasan yang masing-masing dilesakkan Marcelo Brozovic (51'), Matias Vecino (53'), Stefan de Vrij (70'), dan Romelu Lukaku (90+3).
Hasil positif tersebut membuat Inter berhasil mencatatkan rekor baru yang sebelumnya telah bertahan sejak 1983 silam, yakni memenangkan empat pertandingan beruntun dalam Derby Milan di ajang Serie A. (Optapaolo)
Selain itu, tambahan tiga angka membuat anak asuh Antonio Conte kini memiliki poin sama dengan Juventus dan berpeluang besar mengakhiri dominasi Si Nyonya Tua di Liga Italia musim ini.
Bahkan mantan punggawa Timnas Italia, Antonio Cassano memprediksi jika Inter bakal menjadi juara Liga Italia musim 2019/20, dan salah satu faktornya adalah kedatangan Antonio Conte sebagai pelatih kepala.
"Saya sudah katakan sejak Agustus (2019) bahwa Inter akan memenangi scudetto," ucap Cassano, dikutip dari Football Italia.
"Antonio Conte adalah seorang pelatih yang membawa Anda meraih 15-20 poin tambahan. Dia pelatih kelas dunia dan cahaya bagi para pemainnya," ujar peraih 39 caps bersama timnas Italia itu.
Secara statistik pertandingan antara Inter dan Juventus di Liga Italia musim ini, skuat Biru-Hitam sejatinya punya peluang sangat besar bahkan banyak pengamat menyebut jika Inter yang bakal meraih Capolista akhir musim nanti.
Tercatat hingga pekan ke-23, Inter cuma meraih satu kekalahan dan punya selisih sebesar 28 gol, sedangkan Juventus telah menelan 3 kekalahan dengan 21 selisih gol.
Artinya, kekuatan Inter Milan sudah cukup kuat untuk mengakhiri dominasi Juventus di Liga Italia musim ini, asalkan mereka konsisten saat berhadapan dengan tim-tim papan tengah serta berharap Juventus tergelincir satu kali lagi, atau jika ingin lebih aman mereka harus mengalahkan Le Zebre di partai Derby d'Italia pada Maret mendatang.
Meski sukses melewati salah satu ujian berat (derby Milan) dan kini memiliki poin sama dengan Juventus di puncak klasemen, para punggawa Inter tetap tidak boleh jumawa karena bisa mereka akan bernasib sama dengan Liverpool.
Di musim lalu, Liverpool juga sempat di gadang-gadang bakal menjadi juara Liga Inggris lantaran hingga pekan terakhir mereka cuma meraih satu kekalahan dan telah mengoleksi 97 poin.
Sebagai informasi, 97 poin yang diraih Liverpool tersebut merupakan torehan angka terbanyak sepanjang sejarah klub dalam berkompetisi di Liga Primer Inggris, dan itu masih belum cukup untuk membuat mereka juara di akhir musim.
Justru Manchester City yang sudah empat kali kalah di musim tersebut, berhasil menjadi kampiun dengan keunggulan satu angka dari Liverpool.
Meraih 97 angka bahkan masuk dalam daftar lima klub dengan perolehan poin terbanyak Liga Primer Inggris, tampaknya Liverpool tidak berjodoh untuk angkat piala di musim lalu.
Lucunya lagi pada musim, 1996–97 Manchester United sempat menjuarai Liga Primer Inggris hanya dengan 75 angka, hampir 22 poin selisihnya dari perolehan Liverpool musim kemarin.
Mereka masih harus melakoni partai-partai sengit di pekan selanjutnya, seperti Juventus, Napoli, Lazio, AS Roma hingga Atalanta yang di paruh pertama sempat memberi perlawanan sengit bagi Inter.