INDOSPORT.COM - Pelatih sepak bola Ajax Amsterdam, Erik ten Hag, mengkritisi pola pikir para pelatih Barcelona yang menempatkan pemain mereka, Frenkie de Jong, tak sesuai dengan peran naturalnya selama bermain di Eredivisie Belanda.
Barcelona memang telah membeli gelandang Ajax Amsterdam, Frenkie de Jong, pada 1 Juli 2019 dengan dana transfer 75 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun. De Jong akan berseragam biru-merah selama lima tahun di Camp Nou dan begitu resmi, ia langsung jadi andalan bagi Blaugrana.
Akan tetapi, ternyata ada satu hal yang dinilai tak sebaiknya ia dapatkan, yaitu peran bermain. Hal ini mendapat sorotan dari pelatih Ajax Amsterdam yang juga merupakan mantan pelatih De Jong, Erik ten Hag. Ten Hag kecewa dengan penempatan De Jong sekarang.
"Dia bukan pencetak gol. Dia adalah pemain yang bertugas memberi suplai bola kepada striker atau mendistribusi bola ke para pemain yang berpotensi mencetak assist," ujar sang pelatih seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Football Espana.
"Saya akan terus mendukung mereka (De Jong dan Matthijs de Ligt dari Juventus) untuk satu atau dua tahun lagi. Karena, ini akan menjadi sangat baik bagi Ajax dan sepak bola belanda. Dengan adanya mereka, Anda bisa lebih kompetitif di Liga Champions," pungkasnya.
Frenkie de Jong sebenarnya merupakan gelandang bertahan, bukan gelandang serang yang bertugas membobol gawang lawan. Saat masih bermain di Ajax, ia mendapat peran tersebut. Namun sesudah gabung Barcelona, klub LaLiga Spanyol itu ternyata membuatnya jadi lebih menyerang.
Bahkan jika dilihat dari situs Transfermarkt, sosok berusia 22 tahun itu juga pantas menjadi bek tengah. Ini merupakan bukti bahwa ia sebenarnya lebih defensif ketimbang ofensif. Namun, Barcelona dianggap telah menyia-nyiakan bakat alami De Jong. Efeknya, pemain pun jadi sulit bersinar.
Terlepas dari hal tersebut, Frenkie de Jong telah menjalani 22 pertandingan di kompetisi sepak bola LaLiga Spanyol musim ini. Ia mencetak dua gol dan dua assist, belum pernah melakukan clean sheets, dan memiliki tingkat kesuksesan duel 55 persen.