INDOSPORT.COM - Publik sepak bola Tanah Air dipastikan tidak akan lagi bisa menyaksikan aksi salah satu striker terbaik Indonesia, Bambang Pamungkas bersama Persija Jakarta di atas lapangan hijau dalam kompetisi Liga 1.
Sebab, Bepe -sapaan karibnya- telah memilih untuk pensiun dari dunia si kulit bundar. Acara perpisahan pun berlangsung haru dan meriah, di laga terakhir Persija dalam Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Desember lalu.
Pada musim terakhirnya, Bepe hanya mampu mengantarkan Persija finis di posisi ke-10, dan hanya mencatatkan 15 pertandingan tanpa satupun gol yang berhasil ia ciptakan di Liga 1.
Meski begitu, Bepe tetaplah dipandang sebagai salah satu striker pencetak gol yang ulung dan berbahaya, oleh para pelaku sepak bola dan masyarakat Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan torehan gol Bepe selama bermain yang kurang lebih mencapai 297 gol, 38 diantaranya dibuat untuk Timnas Indonesia sekaligus menjadikannya, sebagai salah satu top skor sepanjang masa Skuat Garuda.
Tajam dan jago berduel bola di udara, bukan satu-satunya ciri khas yang melekat dalam diri Bepe. Ada yang lain, yakni nomor punggung 20 yang menjadi identitasnya di Persija maupun Timnas Indonesia.
Pertanyaan kemudian muncul. Ketika Bepe pensiun, akankah nomor 20 juga ikut rehat di Persija? Seiring waktu, teka-teki itu pada akhirnya terjawab dengan kata 'iya'.
Informasi ini diutarakan langsung oleh Direktur Olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus. Menurutnya, nomor 20 milik Bepe adalah fenomenal, sehingga Macan Kemayoran memutuskan untuk memensiunkannya.
"Bepe (Bambang Pamungkas) dan nomor 20 fenomenal. Mungkin selama Persija ada, dia punya kebiasaan pakai nomor punggung itu. Manajemen akan memensiunkan nomor punggung 20 untuk saat ini," ucap Ferry Paulus.
Tak heran jika langkah itu diambil oleh Persija, mengingat Bepe sangat berkontribusi terhadap prestasi dan kemajuan tim, sehingga mengkeramatkan nomor pemain untuk menghargai jasa dan kontribusinya adalah hal yang lumrah.
Seperti Francesco Totti di AS Roma
Di sisi lain, keputusan tersebut cukup disayangkan. Pasalnya, bisa menutup mimpi bakat-bakat muda dan anak-anak untuk menjadi Bambang Pamungkas selanjutnya, dan juga menutup motivasi untuk mengenakan nomor 20 di Persija.
Hal itu merujuk dari pernyataan mantan pelatih AS Roma, Luciano Spalletti ketika Francesco Totti pensiun dari sepak bola di AS Roma tahun 2017 lalu. Saat itu, klub memutuskan untuk menyimpan nomor 10, namun ia mengkritik.
"Sejauh yang saya ketahui, saya tidak akan pernah membiarkan si nomor 10 mati. Memensiunkannya adalah hal yang memalukan, bukan pujian," ujar Spalletti yang kala itu sebagai pelatih AS Roma dikutip dari Football Italia (06/05/17).
"Pemikiran seperti itu sudah usang. Sebelum Totti, itu milik Giuseppe Giannini, lalu Totti datang. Sejujurnya menjauhkan mimpi anak-anak untuk mengenakannya, membuat saya kesal," tambahnya.
Menutup Mimpi dan Motivasi Pemain Muda
Senada dengan Spalletti, Totti sendiri mengaku tidak keberatan jika ada pemain lain yang menggunakan nomor punggung 10 di AS Roma, meski namanya sudah melenggenda dengan angkat tersebut.
"Saya selalu mangatakan tidak untuk itu. Mereka (AS Roma) juga seharusnya tidak melakukannya," kata Totti dikutip dari NBC Sports, Jumat (27/07/18).
"Untuk pemain muda dan anak-anak, sangat normal jika mereka bermimpi mengenakan nomor 10 di AS Roma. Saya dulu juga punya mimpi itu. Jadi, saya akan sedih jika ada yang mengambil mimpi anak-anak itu," tuturnya.
Pemain yang loyal dan berdedikasi seperti Bepe dan Totti, memang sudah seharusnya diberi penghargaan. Dan juga akan menjadi contoh teladan bagi pemain lainnya juga.
Namun, keputusan memensiunkan nomor punggungnya merupakan cara yang kurang tepat. Sesungguhnya, masih ada jalan lain untuk mengenangnya.
Misalnya dengan mengabadikan namanya menjadi nama lapangan, stadion atau tribun. Bisa juga untuk ruangan latihan, hingga ruangan konferensi pers. Menurut kamu bagaimana Jak?