INDOSPORT.COM - Pelatih Vietnam, Park Hang-seo, yang mendapat sanksi AFC usai dikartu merah di laga final SEA Games 2019 melawan Indonesia, kini mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf.
Federasi Sepak Bola Asia (AFC) baru saja selesai melakukan investigasi atas tindakan pelanggaran Vietnam di final saat melawan Timnas Indonesia U-23.
Dilansir dari berita sepak bola internasional thethao247.vn, AFC resmi memberikan hukuman berat kepada pelatih Vietnam, Park Hang-seo, yakni melarang mendampingi tim selama empat pertandingan pada 2020.
Akan tetapi, empat pertandingan tersebut hanya berlaku di laga uji coba atau persahabatan, bukan saat Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pasalnya, SEA Games bukanlah agenda resmi AFC dan FIFA.
Tak hanya itu, Park Hang-seo juga harus membayar denda denda sebesar 5 ribu USD atau setara Rp68 juta. Sadar tindakan emosionalnya berdampak buruk bagi Vietnam, pelatih asal Korea Selatan itu menulis permintaan maaf kepada para penggemar.
"Halo semuanya. Saya Park Hang-seo. Saat Vietnam melakoni laga final SEA Games melawan Indonesia pada 10 Desember 2019, saya menerima kartu merah karena emosi dalam menanggapi keputusan wasit kepada pemain kami,
"Saat itu permainan semakin tegang terlebih dengan adanya risiko cedera berat bagi skuat Vietnam. Sikap saya kepada wasit semata-mata untuk mengendalikan situasi yang semakin panas,
"Terlepas dari niat tersebut, saya akui tindakan saya kepada wasit kurang bijak, terlebih di hadapan para penonton yang berasal dari berbagai negara," tulis Park Hang-seo dalam sebuah pernyataan.
Setelah mendapatkan kartu merah, Park Hang-seo masih keras hati dengan mengolok-olok wasit. Ia pun sempat ingin mengajak sang pengadil lapangan untuk berkelahi.
Memang laga final tersebut berjalan dengan sangat panas. Fans Timnas Indonesia pun sempat dibuat emosi karena para pemain Vietnam banyak melakukan pelanggaran. Salah satunya Doan Van Hau, yang menyerang Evan Dimas.