INDOSPORT.COM - Pelatih Persela, Nilmaizar, melayangkan kritik kepada wasit yang memimpin laga timnya melawan Arema FC di Grup B Piala Gubernur Jatim 2020, Kamis (13/02/20). Nilmaizar meminta wasit untuk menerapkan kinerja sesuai Laws of the game.
"Saya sebenarnya tidak masalah dengan permainan keras. Tetapi, wasit melihatnya harus dengan Laws of the game," ujar Nilmaizar dalam konferensi pers selepas laga.
Walau begitu, ia menegaskan kritik yang dilayangkannya itu bukan sebagai bagian dari alasan kekalahan anak asuhnya. Bagi dia, timnya kebobolan murni dengan gol yang berasal dari proses open play.
"Jadi, soal kinerja wasit bukan sebagai penyebab kekalahan tim kami," kata eks pelatih Semen Padang itu.
Nilmaizar memang dikenal jarang menyampaikan kegelisahannya pada kinerja wasit. Namun, Nilmaizar terlihat kerap uring-uringan dan tidak habis pikir dengan beragam keputusan wasit Tabrani yang dianggap tidak tepat sasaran.
Dalam laga di hadapan 3 ribuan Aremania itu, wasit mencabut 5 kartu kuning, dengan 3 di antaranya untuk pemain Arema FC.
Namun pada sejumlah duel bola yang terlampau keras, Tabrani justru melunak dalam pemberian kartu kuning.
"Kalau Anda melihat pertandingan Liga Inggris, Italia atau Spanyol, duel heading atau merebut bola benar-benar terkena bolanya. Tapi ini berebut bola sampai pemain ditarik dan jatuh," katanya.
Di sisi lain, kekalahan dari Arema FC memastikan langkah Persela gagal melaju ke babak 8 besar. Dua kali kalah tanpa poin, membuat Persela menempati juru kunci klasemen Grup B dengan produktivitas gol (2-7) atau lebih buruk dibanding Sabah FA (0-4).