INDOSPORT.COM - Liverpool harus menelan kekalahan dari Atletico Madrid di leg pertama 16 Besar Liga Champions. Momen tersebut jadi titik terburuk penyerangan mereka.
Calon kuat juara Liga Inggris musim ini, Liverpool akhirnya kembali merasakan kekalahan kala mereka bertanding leg pertama babak 16 besar di Liga Champions, melawan Atletico Madrid, Rabu (19/02/20).
Liverpool memang hanya kalah dnegan skor 0-1, dan mereka pun masih sangat berpeluang membalikan keadaan, untuk lolos ke perempatfinal.
Namun jika melihat apa yang mereka tunjukan di Stadion Wanda Metropolitano malam itu, jelas menjadi sebuah ironi di tengah penampilan luar biasa mereka musim ini.
Bahkan tak berlebihan jika pertandingan melawan Atletico Madrid itu disebut sebagai titik terendah yang dirasakan penyerangan Liverpool hingga sejauh musim berjalan kini.
Lini Depan Liverpool
Seperti biasanya, lini depan Liverpool malam itu diisi oleh tiga trisula andalan mereka, Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mohamed Salah.
Tetapi menjadi tak seperti biasanya, kala malam itu ketiga penyerang Liverpool itu tak sedikitpun bisa menunjukan kemampuan spesialnya dalam memncetak gol.
Catatan tak mencetak gol tersebut, menjadi kali kedua buat Liverpool di musim ini. Setelah terakhir kali terjadi kala mereka tumbang melawan Napoli di fase Grup Liga Champions (17/09/20).
Catatan tersebut tak termasuk ketika Liverpool dengan seluruh pemain mudanya kalah 0-5 dari Aston Villa di Carabao Cup (17/12/19).
Bukan hanya gagal mencetak gol, di pertandingan melawan Atletico Madrid, penyerangan Liverpool menemui titik terburuknya sepanjang musim ini. Setelah juga tak bisa mencatatkan satu pun tendangan ke arah gawang Atletico Madrid. MEski mereka bisa menguasai jalannya laga hingga 73 persen.
Catatan itu, jauh lebih buruk dibandingkan ketika mereka kalah 0-2 dari Napoli. Kala itu, meski akhirnya tak mencetak gol, mereka masih bisa mencatatkan empat tendangan ke arah gawang.
Bahkan ketika turun dengan pemain mudannya melawan Aston Villa di Carabao Cup, Liverpool masih bisa mencatatkan delapan tendangan ke arah gawang.
Namun bagaimanapun, catatan tersebut tentu merupakan tamparan keras buat lini serang Liverpool, untuk tetap menginjak bumi. Bahwa ditengah superioritasnya, mereka masih sangat mungkin menemui kebuntuan di sebuah pertandingan musim ini.