Profil Klub Liga 1 2020: Persebaya, Kombinasi Sempurna Pemain Muda dan Senior
Datang ke Persebaya, pelatih Aji Santoso punya tugas yang sangat berat saat itu. Pelatih 49 tahun itu dituntut manajemen Persebaya untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen.
Target manajemen untuk Aji Santoso itu tidaklah mudah. Bagaimana tidak, selama Liga 1 2019 yang lalu, perjalanan Persebaya bak roller coaster baik di klasemen maupun di lapangan.
Saat ditinggalkan Wolfgang Pikal, Persebaya bercokol di posisi 7 klasemen. Meski demikian, suporter Persebaya, Bonekmania, tetap kurang puas melihat performa timnya itu.
Kericuhan usai laga Persebaya vs PSS Sleman pada Selasa (29/10/19) yang lalu.
"Saya menerima tawaran ini dengan pertimbangan matang. Tentu, saya menerima tawaran ini karena Persebaya adalah tim yang membesarkan saya," kata Aji Santoso kala itu.
Setelah Aji Santoso didapuk menjadi pelatih Persebaya yang ketiga saat musim 2019, perlahan namun pasti, dia mampu memperbaiki tim dan finish di posisi kedua klasemen akhir liga 1.
Kunci sukses Aji Santoso memperbaiki posisi Persebaya diyakini karena beberapa faktor. Antara lain, dia dikenal bisa segera beradaptasi dengan sejumlah pemain baru
Unsur kebapakan yang dimiliki Aji bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain. Kemudian, Aji punya kedekatan dengan Bonekmania.
Bintang: David Da Silva
Tak perlu diragukan lagi, Persebaya Surabaya dan David Da Silva bisa dikatakan berjodoh. Pertemuan pemain plontos dengan Bajul Ijo dari Alvredo Vera yang saat itu masih menukangi tim.
Datang dengan status tidak lolos trial di Bhayangkara FC pada 2018. Belum lagi tim itu punya kesan kurang baik bagi Bonekmania seakan melengkapi penderitaan awal pemain plontos itu.
Tapi, seiring berjalannya waktu, David Da Silva memunjukkan kualitasnya. Pada akhir kompetisi Liga 1 2018, dia berhasil mencatatkan namanya di posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak dengan torehan 20 gol.
Sayangnya, usai prestasi yang berhasil dia raih bersama Bajul Ijo harus berakhir. David memutuskan untuk hengkang dan hijrah ke K-League Korea Selatan untuk bergabung dengan Pohang Steelers.
Kembali lagi namanya belum berjodoh, kerjasamanya dengan tim Korsel itu hanya seumur jagung. David memutuskan hengkang pada Januari 2019 dan kembali ke Persebaya pada Rabu (19/6/19).
"Saya senang bisa kembali ke Persebaya. Karena saya merasa di sini seperti pulang ke rumah," kata David.
Performa apik David sudah bisa di lihat dalam laga pramusim Piala Gubernur Jatim (PGJ) 2020. Dia berhasil mengoleksi tiga gol dan masih berpeluang terus bertambah mengingat Persebaya melaju ke laga final.