INDOSPORT. COM - Sejumlah pelatih debutan diketahui akan menghiasi pentas Liga 1 2020 mendatang. Siapa sosok yang bisa bertahan lama?
Pentas Liga 1 2020, tinggal menghitung hari saja untuk resmi bergulir. Jika sesuai rencana, laga pembuka bakal digelar pada akhir Februari nanti.
Mengingat start Liga 1 2020 semakin dekat, tim-tim peserta pun telah mengupayakan persiapan serius. Entah memanfaatkan bursa transfer merekrut pemain bintang, atau menggelar laga-laga uji coba, semua dimaksimalkan hanya untuk mematangkan komposisi skuat.
Sebenarnya ada satu sektor lagi yang perlu diperhatikan kualitas persiapannya, yakni reputasi pelatih. Kemampuan dalam meracik strategi, tentu akan berpengaruh kepada prestasi yang akan didapat sebuah tim di Liga 1 2020 nanti.
Kebetulan, pentas Liga 1 2020 bakal dihiasi oleh sejumlah nama pelatih debutan. Mereka bakal kali perdana merasakan beradu taktik dalam ketatnya persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Jika tak cermat mengambil keputusan strategi, bukan mustahil ini akan jadi pengalaman perdana yang begitu cepat di Liga 1. Namun bila yang terjadi kebalikannya, tentu sang juru taktik memiliki peluang besar untuk bertahan lebih lama.
Siapa sajakah para pelatih debutan Liga 1 2020 yang dimaksudkan itu? INDOSPORT coba mengulasnya dalam rangkuman berikut.
Bojan Hodak
Berasal dari Kroasia, Bojan Hodak pada tahun 2020 memutuskan melanjutkan karier kepelatihannya bersama klub Liga 1 Indonesia, PSM Makassar. Ia resmi ditunjuk sebagai juru taktik Juku Ejak sejak 1 Januari 2020 lalu.
Kalau dilihat ke belakang, Bojan Hodak merupakan pelatih yang minim sekali pengalaman tentang Liga 1. Sebelumnya, Bodak hanya menghabiskan karier dengan klub-klub Malaysia, Vietnam, atau Kamboja, dan tak pernah sama sekali ke Indonesia.
Meski begitu, sepertinya Hodak punya rekam jejak yang cukup mumpuni. Hodak pernah beberapa kali menyabet gelar domestik bersama para mantan klub asuhannya, seperti Malaysia Super League, Malaysia Premier League, China FA Cup, hingga Piala AFF U-19 2018 bersama Malaysia U-19.
Kalau dilihat dari catatan prestasinya itu, mungkin Hodak akan bertahan lama di PSM, minimal sampai pentas Liga 1 2020 berakhir. Apalagi sejak era Liga 1 bergulir, PSM memang tidak pernah memecat atau mengganti juru taktiknya di tengah musim.
Sergio Farias
Sergio Farias mencoba peruntungan terkait karier kepelatihannya tahun ini. Tanpa ragu, dia menerima pinangan klub elite Liga 1 2020, Persija Jakarta, dan dikontrak sejak 12 Januari lalu.
Kalau melihat rekam jejaknya, Farias masih tergolong nihil jam terbang di Indonesia. Ia belum pernah sama sekali melatih klub Tanah Air.
Meski begitu, Farias punya rekam jejak menawan. Pada periode 2007-2009 silam saja, Farias pernah membawa klub Korea Selatan, Pohang Steelers menjuarai K-League, Liga Champions Asia, dan menembus Piala Dunia Klub.
Nama Farias pun diyakini akan bertahan lama di Persija. Selain karena rekam jejak prestasi mentereng, dia sudah memperlihatkan permainan menjajikan untuk skuat Macan Kemayoran selama mengikuti ajang pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.
Lihat saja, sepanjang Piala Gubernur Jatim 2020, Persija mampu dibawanya menembus final (akhirnya dikalahkan Persebaya Surabaya 1-4). Kondisi tim yang banyak dihuni pemain bintang, yang diyakini kian memudahkan tugasnya.
Eduardo Perez
Eduardo Perez ditunjuk sebagai pelatih PSS Sleman sejak 15 Januari. Ia dipercaya menggantikan jabatan yang sebelumnya dipegang Seto Nurdiyantoro.
Sayangnya, Perez tergolong masih minim jam terbang kepelatihan. Dia lebih banyak menjalani tugas sebagai pelatih kiper, dan bahkan sama sekali tidak mempunyai pengalaman menjadi pelatih kepala.
Berkaca dari reputasinya itu, Perez mungkin akan kesulitan bertahan di Liga 1 2020. Apalagi, dia bakal dibayangi oleh kesuksesan besar Seto musim lalu, yang menduduki 8 besar klasemen akhir.
Pertanda kiprah Eduardo Perez tak benar-benar baik sudah terlihat dalam laga uji coba. PSS Sleman beberapa hari lalu menggelar laga uji coba yang berujung kekalahan 0-2 dari Persib Bandung.
Hendri Susilo
Hendri Susilo jadi debutan lokal yang akan menghiasi pentas Liga 1 2020. Hal itu akan dilakukannya bersama tim promosi, Persiraja Banda Aceh.
Kekuatan Hendri Susilo untuk kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia mungkin masih abu-abu. Statusnya yang belum pernah membesut klub Liga 1 selain Persiraja, berpotensi menghadirkan kejutan tersendiri.
Kalau dilihat dari komposisi skuat, mungkin Hendri Susilo perlu berjuang keras di Persiraja. Total harga skuat Persiraja menurut Transfermarkt cuma menyentuh angka 1,03 juta euro atau paling murah di antara tim peserta lainnya.
Bisakah Hendri Susilo bertahan lama menjadi pelatih Persiraja di pentas Liga 1 2020? Mari biarkan waktu saja yang menjawabnya.
Sebenarnya masih ada satu nama debutan lagi yang tersisa. Pelatih Tira-Persikabo, Igor Kriushenko, baru akan menjalani musim sebenarnya bersama Laskar Pajajaran di Liga 1 2020.
Masuk melatih Persikabo sejak pengujung musim lalu, Kriushenko hanya melakoni tiga laga saja. Pada pentas Liga 1 2020 nanti, ketangguhannya dalam meracik strategi benar-benar diuji karena dia berkesempatan membangun kekuatan tim sedari awal musim.