INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, melancarkan kritik tajam kepada AFC selaku konfederasi sepak bola Asia. Hal tersebut menyusul dilarangnya Willjan Pluim bermain kontra Shan United di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (26/02/20).
Pluim sejatinya telah terlepas dari hukuman akumulasi kartu merah yang didapatkan pada leg kedua play-off Piala AFC 2020 kontra klub Timor Leste, Lalenok United, Rabu (29/02/20) lalu. Namun, hukumannya ditambah lagi oleh AFC sehari sebelum melawan Shan United.
"Hari yang sangat berat untuk kami. Kemarin, AFC selaku konfederasi sepak bola tertinggi di Asia mengirim surat yang menginformasikan larangan bermain untuk kapten kami (Pluim). Ini sangat tidak profesional," ungkap Hodak saat sesi jumpa pers pasca laga.
Pelatih sepak bola asal Kroasia ini sangat berang dengan lambatnya AFC mengirim surat perihal penambahan masa larangan bermain Pluim. Sebab, Hodak telah mematangkan strategi untuk laga kontra Shan United yang tentu saja didalamnya ada peran penting Pluim.
"Pemain ini sudah disiapkan di dalam strategi kami dan telah diasah selama latihan sepekan terakhir. Tapi tiba-tiba saja dia dilarang untuk bermain dan tentu saja saya harus merombak strategi hanya dalam kurun waktu kurang dari satu hari," kata Hodak, dengan nada tinggi.
Mantan pelatih Timnas Malaysia U-19 dan Johor Darul Takzim ini bahkan tak segan meluapkan kritikan pedasnya pada sesi jumpa pers tersebut. Hodak menyebut AFC saat ini diurus oleh orang-orang yang gagap terhadap dunia sepak bola.
"Hal seperti inilah yang akan terjadi jika orang-orang tidak berkapabilitas dan tidak paham dilibatkan untuk mengurus sepak bola. Mereka akan memakan korban dan kami pun harus menjadi korbannya kali ini," tandas pelatih sepak bola berusia 48 tahun ini.
Meski demikian, PSM Makassar mampu mengalahkan Shan United dengan skor 3-1. Tiga gol dicetak oleh Giancarlo Rodrigues (3'), Yakob Sayuri (53'), dan Ferdinand Sinaga (90+5'). Sedangkan satu gol tamu dihasilkan oleh Htet Phyo Wai dimenit ke-78.