INDOSPORT.COM - Badai konflik tengah mendera manajemen AC Milan. Dua nama teratas dalam jajaran direksi Rossoneri, Zvonimir Boban (CFO) dan Ivan Gazidis (CEO), dikabarkan sedang pecah kongsi sebagai buntut silang pendapat penentuan pelatih baru.
AC Milan lagi-lagi harus merasakan kekecewaan musim ini. Setelah digadang-gadang bakal melakoni musim yang baik, Milan harus kembali tertatih-tatih di papan tengah Serie A Italia 2019-2020.
Datangnya nama-nama baru dalam jajaran AC Milan seperti Paolo Maldini (Direktur Teknik), Ivan Gazidis (CEO), dan Zvonimir Boban (CFO), ternyata belum memberikan perubahan signifikan.
AC Milan sebenarnya diselimuti optimisme tinggi pada awal musim 2019/20 menyusul kedatangan pelatih anyar, Marco Giampaolo, dan perombakan manajemen.
Namun, hal tersebut hanya berlangsung sementara. Belum genap 8 pekan, Giampaolo harus dipecat karena deretan hasil buruk yang didapat Rossoneri. Sampai pekan ke-7, Milan cuma meraih 3 kemenangan dan menderita 4 kekalahan.
AC Milan pun memutuskan mendatangkan eks pelatih Bologna, Stefano Pioli, ke San Siro. sayang, walau ada perbaikan performa, namun kerja Pioli dinilai masih di bawah harapan.
Manajemen dikabarkan mantap memutuskan mencari pelatih baru di musim panas nanti. Akan tetapi, siapa sangka rencana 'mulia' ini menghadirkan konflik internal yang cukup serius di tubuh AC Milan.
Rencana Gazidis Datangkan Rangnick
Chief Football Officer (CFO) Milan, Zvonimir Boban, dikabarkan mengecam rencana Ivan Gazidis (CEO), untuk merekrut Ralf Rangnick sebagai nakhoda anyar Rossoneri musim depan. Dilaporkan La Gazzetta dello Sport, Gazidis disebut Boban telah melakukan pergerakan sepihak dalam mendekati Rangnick.
Boban menilai upaya Gazidis bisa mengganggu keharmonisan di tubuh AC Milan. Rencana mendatangkan Rangnick dianggap Boban tak elok lantaran AC Milan tengah fokus berjuang di bawah Stefano Pioli.
"Membicarakan ini (pelatih baru) tidaklah baik untuk siapa pun, Bagian terburuknya adalah, hal ini terjadi pada saat penampilan tim tengah membaik dan Anda dapat melihat kerja keras Stefano Pioli," ujar Boban dalam wawancara La Gazzetta dello Sport.
"Bahkan dia (Gazidis) tidak memberitahu kami dan itu hal yang tidak baik. Itu bukan cara Milan." kesal Boban.
Kabar Milan tengah mengincar mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick, memang tengah mencuat akhir-akhir ini. Rangnick diproyeksikan untuk mengisi dua peran kunci di AC Milan, yakni sebagai pelatih sekaligus kepala pengembangan olahraga klub yang meliputi pencarian bakat pemain.
Namun terungkap, keinginan mendatangkan Rangnick ternyata datang dari Ivan Gazidis tanpa persetujuan petinggi yang lain. Zvonimir Boban dan Paolo Maldini dikabarkan tetap percaya kepada pelatih kepala AC Milan saat ini, Stefano Pioli.
Pendekatan sepihak yang dilakukan Ivan Gazidis terhadap Ralf Rangnick ternyata memicu ketegangan di antara jajaran manajemen.
Boban dan Maldini Tinggalkan AC Milan?
Kekesalan Boban dan bahkan Maldini sejatinya bisa dimengerti. Milan saat ini memang mulai menemukan pola permainan terbaik di bawah Stefano Pioli.
Namun, jika menilik lebih jauh, sepertinya ada alasan lebih besar terkait hal ini. Pelatih asal Jerman itu memang belum meneken pra-kesepakatan dengan AC Milan, namun kedatangannya diyakini bisa 'menginvasi' area kerja Boban dan Maldini di kursi manajemen.
Peran ganda Rangnick sebagai orang yang bertanggung jawab di area pengembangan klub dianggap bisa mengancam posisi Boban dan Maldini.
Boban sendiri belum mengonfirmasi terkait kemungkinan ini. Namun yang jelas, Boban meminta agar manajemen saat ini fokus untuk bekerja bersama mengembalikan kejayaan AC Milan,.
"Kami siap berdiskusi dengan Gazidis. Demi kebaikan Milan, pertemuan dengan pemilik klub harus segera dilakukan," kata Boban.
Boban pun juga turut menyinggung pemilik AC Milan saat itu, Elliott Management. Boban memastikan pihaknya menghormati kebutuhan klub terhadap penyeimbangan neraca keuangan agar terbebas dari masalah Financial Fair Play.
Namun, Boban meminta agar Elliott Management menyerahkan urusan teknis olahraga (termasuk transfer pemain) kepada mereka yang mengerti sejarah dan nilai-nilai klub.
Salah satu progres signifikan yang dilakukan Boban dan kolega adalah melakukan kebijakan transfer yang menguntungkan di bursa transfer Januari lalu.
AC Milan dikabarkan berpotensi mendapatkan surplus 30 juta euro dari penjualan sejumlah pemain seperti Krzysztof Piatek dan Suso. Milan juga dipuji banyak pihak karena berhasil mendatangkan pemain juara seperti Ibrahimovic.
Sejak kedatangan Ibrahimovic awal Januari lalu, AC Milan cuma menderita satu kali kekalahan dari 11 laga di semua kompetisi (Serie A dan Coppa Italia). Rinciannya, AC Milan meraih enam kemenangan, empat imbang, dan satu kalah. Ibrahimovic juga menyumbang tiga gol dari delapan laga untuk AC Milan musim ini.