INDOSPORT.COM – Liga 1 tampaknya perlu bersiap diri dengan ancaman virus corona yang mulai melakukan invasinya ke Indonesia.
Negara tercinta kita, Indonesia sebelum jam makan siang tadi dikejutkan dengan pidato mendadak dari presiden, Joko Widodo. Secara mengejutkan dengan muka dibuat serileks mungkin, beliau menyampaikan bahwa sudah ada 2 warga Indonesia terjangkit virus corona di Depok.
Sontak, kabar tersebut membuat semua orang terbangun dari tempat tidurnya buat mereka yang masih bermalas-malasan dan sedang asyik dengan HP dan kasurnya. Ancaman virus corona mendadak menjadi begitu nyata bagi seluruh warga Indonesia.
Namanya juga ancaman, seketika teman-teman atau saudara kita jadi berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan demi memborong kebutuhan pokok. Sebuah potret yang menandakan bahwa virus corona mulai memengaruhi perekonomian Indonesia dan Liga 1.
Virus Corona Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Banyak orang berbondong-bondong memborong sembako itu menandakan bahwa mereka khawatir kelangkaan barang pokok. Memang wajar ketika ada wabah, sudah pasti cepat atau lambat bakal ada kelangkaan yang berdampak pada sektor ekonomi.
Hal tersebut pun diamini oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang mulai fokus membenahi ekonomi Indonesia agar tidak terkena dampak yang begitu destruktif dari virus corona.
“Terutama di sektor riil dengan penurunan impor bahan baku karena disrupsi produksi dan pelemahan pasar jadi kita akan lihat pengaruhnya kepada industri dan sektoral,” ujar Sri Mulyani, seperti yang dilansir dari ANTARA.
Pelemahan pasar sudah tentu nantinya akan berdampak pada penurunan daya beli di tengah masyarakat. Jika itu terjadi, maka kelangsungan hidup Liga 1, kompetisi sepak bola paling bergengsi di Indonesia bisa terganggu, bagaimana ceritanya?
Tiket
Penurunan daya beli bakal membuat fans sepak bola menjadi berat hati ketika ingin membeli tiket pertandingan. Pasalnya, ketika uang menjadi sesuatu yang sangat langka, maka mereka cenderung akan menyimpannya demi kebutuhan yang lebih pokok.
Selain itu, jumlah fans saat main tandang juga bisa berkurang jumlahnya akibat ketakutan bakal tertular virus corona. Pasalnya ketika suatu daerah terinfeksi virus corona, biasanya penduduk sekitar memilih untuk mengisolasi diri dan tidak ada pengunjung ke sana.
Oleh karena itu jika nanti virus corona berkembang terus di Indonesia, jangan heran bila jumlah penonton dari tim tandang bakal semakin minor jumlahnya.
Gaji
Berkurangnya jumlah suporter yang datang ke stadion sedikit banyak berpengaruh pada pendapatan klub Liga 1 nantinya. Soalnya pendapatan dari tiket merupakan salah satu jumlah pemasukan uang terbesar bagi klub Liga 1.
Selain itu, jumlah penonton yang berkurang juga bisa berdampak pada sponsor suatu klub. Seperti yang kita tahu, kalau sponsor juga menjadi sumber pendapatan dari klub-klub Liga 1.
Akibatnya jika pendapatan berkurang, itu secara langsung atau tidak, bakal berpengaruh pada pembayaran gaji pemain yang terganggu. Pada akhirnya, virus corona dari sisi ekonomi bisa mengancam kelangsungan hidup klub-klub dan kompetisi Liga 1 itu sendiri.